bogor-raya

Dua Bocah di Bogor Iseng Lempar Batu ke KRL hingga Kaca Pecah, Orangtua Terpaksa Tanggungjawab

Minggu, 13 Juli 2025 | 14:38 WIB
Kasus pelemparan batu ke KRL yang menyebabkan kaca pecah berakhir damai.

METROPOLITAN.ID - Aksi pelemparan batu ke arah kereta api Commuter Line yang sedang melintas kembali terjadi di Kota Bogor. Akibatnya, salah satu jendela pintu kereta api yang sedang melintas dari Jakarta menuju Stasiun Bogor pecah.

Kapolsek Bogor Tengah, Kompol Agustinus Manurung mengatakan, bahwa peristiwa itu terjadi di sekitar Kampung Ardio, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah pada Jumat, 11 Juli 2025 sore.

"Meskipun kaca kereta mengalami kerusakan, tidak ada korban jiwa atau luka yang dialami oleh penumpang kereta api," kata Kompol Agustinus Manurung pada Minggu, 13 Juli 2025.

Usai kejadian, menurutnya, petugas PT KAI langsung melakukan patroli dan penyisiran di sekitar lokasi kejadian dan berhasil menemukan dua pelaku pelemparan.

"Pelaku masih berusia di bawah umur, mengaku telah melempar batu tersebut bersama temannya sebagai bagian dari permainan iseng," imbuhnya.

Setelah pelaku ditemukan, masih kata Kompol Agustinus, petugas membawa pelaku ke rumah orang tuanya. Di sana, petugas bertemu dengan orang tua pelaku dan mengonfirmasi keterangan pelaku.

Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku bahwa ia bersama temannya yang melempar batu. Pelaku juga menyatakan bahwa dirinya yang mengenai kaca kereta tersebut," paparnya.

Kendati demikian, Kompol Agustinus mengaku bahwa penyelesaian kejadian itu berakhir dengan mediasi antara pihak kepolisian, PT. KAI serta kedua orang tua pelaku.

"Mediasi ini berjalan lancar, kedua orang tua pelaku menyatakan kesiapan untuk bertanggung jawab atas perbuatan anak-anak mereka," ungkapnya.

Lebih lanjut, Kompol Agustinus mengingatkan kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dan mengawasi anak-anak mereka, terutama di sekitar jalur kereta api.

"Pelemparan batu ke arah kereta api yang melintas itu tindakan yang sangat berbahaya, tidak hanya dapat merusak fasilitas publik, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan banyak orang. Kami berharap kejadian serupa tidak terulang kembali," tandasnya. (Cr2)

Tags

Terkini