METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menghadapi tantangan defisit anggaran sebesar Rp529 miliar atau setengah triliun dalam pembahasan Rancangan APBD Perubahan 2025.
Meski demikian, Bupati Bogor Rudy Susmanto optimis kekurangan tersebut dapat tertutupi melalui penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebelum tutup tahun anggaran 2025.
Rudy Susmanto menjelaskan, pembahasan RAPBD Perubahan 2025 bersama DPRD dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) akan difokuskan pada penentuan program prioritas yang tetap bisa dijalankan di tengah keterbatasan anggaran.
“Sebenarnya kalau bicara defisit yang kita usulkan kemarin, maka ada beberapa program-program yang tentunya akan kita bahas bersama, mana yang akan diprioritaskan pada saat ini pembahasan, antara DPRD dengan SKPD-SKPD di pemerintah Kabupaten Bogor,” kata Rudy Susmanto pada Senin, 11 Agustus 2025.
Ia menambahkan, bahwa pendapatan asli daerah (PAD) masih berpeluang bertambah, hal ini dikarenakan masih waktu empat bulan untuk menambah PAD hingga akhir tahun nanti.
“Tidak menutup kemungkinan di perjalanan pembahasan, pendapatan masih berjalan, masih dinamis. Ini baru bulan Agustus, masih ada September, Oktober, November, Desember, empat bulan ke depan,” terang Rudy Susmanto.
Dengan kondisi tersebut, Bupati Bogor berharap sejumlah program prioritas tetap dapat direalisasikan dan defisit dapat teratasi dengan sebagaimana mestinya.
“Mudah-mudahan dengan pembahasan bersama-sama, jelang akhir tahun, defisit tertutupi, beberapa program prioritas dapat terealisasikan,” ujar Rudy Susmanto.
Sebelumnya, DPRD Kabupaten Bogor menggelar rapat paripurna dengan dua agenda utama, yakni penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 serta penetapan persetujuan terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara menyebut bahwa hingga saat ini daerah masih menghadapi defisit anggaran yang cukup besar.
“Sampai hari ini defisit masih ada, sekitar Rp529 miliar. Tentu nanti kami di badan anggaran akan membahas prioritas mana yang memang diusulkan oleh pemerintah untuk segera kita selesaikan bersama,” kata Sastra Winara pada Kamis, 31 Juli 2025.
Menurut Sastra, solusi untuk menutupi defisit tersebut tak semata-mata dengan memotong anggaran, melainkan juga dengan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun begitu, DPRD akan tetap memprioritaskan program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Pendidikan jadi sektor utama, kemudian kesehatan dan infrastruktur. Tentu nanti kita akan rinci bahas bersama bagaimana bisa betul-betul semua uang rakyat harus bermanfaat kepada rakyat,” kata dia.
Saat disinggung rencana penganggaran pembebasan lahan untuk pembangunan SMP Negeri 5 Cibinong. Menurutnya, hal itu akan dilakukan jika anggaran memungkinkan.