bogor-raya

Proyek Skytrain Harjamukti Mekarsari Disebut Bakal Jawab Kebutuhan Transportasi Bogor Timur

Senin, 27 Oktober 2025 | 18:39 WIB
Ilustrasi integrasi kereta gantung Cileungsi–Harjamukti dengan sistem transportasi LRT dan feeder bus di Stasiun Harjamukti.

METROPOLITAN.ID - Anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil II Beben Suhendar, menyebut rencana pembangunan gantung sebagai feeder LRT Harjamukti ke Mekarsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor menjadi angin segar bagi warga Bogor Timur.

Menurutnya, proyek ini sejalan dengan kebutuhan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi seiring pesatnya pertumbuhan kawasan.

“Wilayah botim (Bogor Timur) yang berkembang pesat sejak dibangun jalan transyogi Cibubur - Cianjur dengan maraknya pembangunan perumahan skala menengah kebawah mengandung konsekuensi dibutuhkan infrastruktur penunjang baik kesehatan pendidikan maupun sarana transportasi,” kata dia saat dikonfirmasi tim metropolitan pada Kamis, 16 Oktober 2025.

Baca Juga: Andy Robertson Soroti Kekalahan Liverpool dari Brentford: Kami Tidak Jalankan Rencana Permainan

Ia juga menyoroti bahwa meskipun gerbang Tol Kota Wisata, Cibubur, telah dibuka, hal itu belum sepenuhnya menjawab kebutuhan transportasi masyarakat karena kemacetan masih sering terjadi.

“Dibukanya gerbang tol Kota Wisata, belum juga bisa memenuhi harapan publik karena masih terjadinya kemacetan arus lalu-lintas Jonggol - Cileungsi - Cibubur,” terangnya.

Lebih lanjut, Beben menilai proyek skytrain Harjamukti–Mekarsari dapat memberikan dampak positif, tidak hanya dalam memperlancar mobilitas penduduk, tetapi juga dalam mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Bogor Timur.

“Adanya opsi lain seperti rencana skytrain atau moda transportasi yang bisa memperlancar mobilitas penduduk sangat ditunggu,” pungkasnya,

Sebelumnya, Rencana pembangunan sky Butrain atau kereta gantung sebagai feeder LRT Harjamukti ke Mekarsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor semakin ramai diperbincangkan.

Ternyata Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah mengungkap jika pembangunan kereta gantung sebagai feeder LRT Harjamukti tersebut membutuhkan investasi sebesar Rp6,6 triliun.

Kereta gantung yang rencananya bakal sampai wilayah Jonggol inj dibangun sebagai feeder LRT Jabodebek, yang akan menghubungkan Stasiun Harjamukti.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Allan Tandiono menjelaskan, proyeksi kebutuhan pembiayaan per kilometer untuk membangun skytrain sekota Rp300 miliar sehingga untuk menggarap proyek sepanjang 22 km itu menembus angka Rp6,6 triliun.

"Skytrain sekitar 22 kilometer, kalau misalnya kita lihat skytrain itu kan harganya Rp300-Rp400 miliar per kilometer. Jadi tinggal dikalikan saja," ujarnya.
Allan menyebut, saat ini pihaknya tengah berdiskusi dengan calon investor terkait pemilihan rute skytrain.

Salah satu investor yang diincar Kemenhub adalah para pengembang properti, sehingga masyarakat yang tinggal di perumahan yang terlayani transportasi umum dengan baik.

Halaman:

Tags

Terkini