Di antaranya kafe yang dilengkapi dengan area outdoor bagi pembaca atau pengunjung perpustakaan.
"Jadi di luar area perpustakaan. Di samping kiri depan, yang dulu ada awningnya (parkiran bus). Nanti kemungkinan desain bangunan ya berbentuk L," ucap dia.
Selain itu, gerbang utama sebagai akses masuk perpustakaan pun akan dipoles dengan konsep estetik agar lebih berkarismatik mengikuti bangunan disekitarnya.
"Dirancang lebih bagus dan menyatu dengan fungsi perpustakaan. Jadi secara bangunan diselaraskan dengan Gedung Perpustakaan. Pos Pol PP juga akan digeser dibangun ulang, sehingga nanti wajah Gedung Perpustakaan akan lebih terlihat dari depan atau dari jalan," ungkap dia.
Dalam pelaksanaannya, sambung Lia, pemkot bakal bekerjasama dengan menggandeng salah satu industri makanan dan minuman kemasan asli Kota Bogor yakni, Esteh Indonesia.
"Jadi pendanaannya murni dari manajemen Esteh Indonesia, disana (Perpustakaan) akan dibangun area pembaca outdoor yang juga akan dipergunakan oleh Esteh Indonesia. Insya Allah Agustus ini akan berjalan," papar dia.
Terkait kantin Balai Kota Bogor, mantan Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor ini menjelaskan, area itu akan disulap menjadi lebih nyaman berkonsep kekinian agar terkesan rapih.
Sebab menurutnya, saat ini kondisi kantin yang letaknya tak jauh dari Gedung Perpustakaan Kota Bogor itu memang terkesan kumuh.
Dalam hal ini, pihaknya berencana membidik sejumlah pihak swasta melalui program bantuan atau CSR.
"Kami mencoba mencari CSR, sementara ini akan berkolaborasi dengan PT Mayora, desain dan lain sebagainya masih dalam proses dan mudah-mudahan ini bisa segera direalisasikan," imbuh dia.
Ia menekankan, adanya penataan kantin tersebut juga sebagai sarana pendukung bagi para pedagang yang sudah berjualan sejak lama melayani kebutuhan orang-orang yang beraktivitas di lingkungan Balai Kota Bogor.
"Saat ini kan pengunjung perpustakaan itu bisa berkisar antara 400-500 orang per hari, belum lagi ditambah pegawai di lingkungan Balaikota termasuk Bappeda, Diskominfo dan lain sebagainya yang berkisar 300 orang," paparnya.
"Keberadaan kantin tersebut sangat perlu untuk mengakomodir kebutuhan-kebutuhan makan dan minum baik dari PNS, maupun para pengunjung perpustakaan, khususnya masyarakat umum yang beraktivitas di lingkungan Balaikota," tandas dia. (rez)