METROPOLITAN.ID - Viral sebuah unggahan di media sosial yang menarasikan bahwa tarif iuran BPJS Kesehatan akan dinaikkan sebesar 50 persen.
Narasi yang beredar menyebutkan bahwa usulan kenaikan ini diajukan oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti.
“GIMANA MENURUT KALIAN??? Prof. Dr. Ali Ghufroj Mukti selaku Direktur Utama Program Kesehatan BPJS ajukan kenaikan perbayar BPJS ke presiden. Pasalnya BPJS sangat dirugikan oleh masyarakat yang hanya berobat gratis.
"MASYARAKAT: Apa-apaan pak, kami saja tidak dilayani dengan baik ketika berobat. Kami disimpan di teras rumah sakit, bukan dirawat tapi dibiarkan begitu saja. Ada yang sampai meninggal dunia karena tidak dilayani.”
Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini 12 Desember 2025: Galeri24 dan UBS Stabil di Puncak
Lantas, benarkah iuran BPJS Kesehatan akan dinaikkan menjadi 50 persen?
Melalui akun Instagram resminya, BPJS Kesehatan menegaskan unggahan tersebut hoaks.
Pihaknya pun mengimbau seluruh masyarakat untuk bersikap hati-hati dan kritis terhadap konten-konten media sosial yang tidak memiliki sumber yang jelas mengenai penyesuaian iuran.
"Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah mempercayai informasi yang belum terverifikasi dan selalu memastikan kebenaran informasi tersebut melalui kanal-kanal resmi BPJS Kesehatan," tulis BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Apakah Ada Pencairan BSU Rp600.000 Desember 2025?
Hingga saat ini, BPJS Kesehatan menegaskan bahwa tidak ada kebijakan resmi maupun perubahan regulasi terkait kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
Pihak lembaga juga meminta masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan kecurigaan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan melalui saluran resmi mereka, seperti BPJS Kesehatan Care Center 165.
Penyebaran hoaks semacam ini tidak hanya meresahkan peserta, tetapi juga berpotensi mengganggu stabilitas program JKN yang telah berupaya keras untuk menjaga keberlanjutan keuangannya.
Tuduhan bahwa kenaikan diajukan karena 'masyarakat hanya berobat gratis' adalah narasi yang menyesatkan.
