Beberapa negara bagian telah mencoba membuat larangan atau legislasi yang membatasi aplikasi ini dalam upaya untuk mengurangi efek merugikan yang diduga dimilikinya.
Baca Juga: Pemedes Tugu Jaya dan Disdukcapil Lakukan Perekam e-KTP untuk Pemilih Pemula
Selain itu, ini bukan kasus pertama yang menuduh TikTok merugikan kesehatan mental dan bahkan disebut-sebut mempengaruhi bunuh diri anak-anak muda.
Dengan penambahan baru pada perjanjian pengguna yang hanya memungkinkan pengguna membuat klaim dalam satu tahun setelah membuat akun, tekanan bagi keluarga yang khawatir untuk mengambil tindakan semakin besar.
Meskipun tren TikTok yang terinspirasi dari film, permainan, atau dunia secara umum menghibur dan memberikan aplikasi ini kekuatan besar, efek berbahaya dari aplikasi ini, dan media sosial secara umum, masih terus diteliti.
Baca Juga: Ukuran File Game Tekken 8 di PS5 akan Lebih Ringan Dari PC dan Xbox Series X/S
Melihat bahwa media sosial masih merupakan kreasi yang relatif baru, masa depan generasi yang dibesarkan oleh aliran konten tanpa henti masih tidak pasti.
Terlepas dari apakah TikTok seburuk yang diakui oleh beberapa orangtua, ini kemungkinan bukan upaya terakhir untuk menggugat aplikasi ini secara hukum.***