Bahkan, biaya kuliah yang seharusnya menjadi haknya juga tidak diberikan oleh orang tuanya. Sebagai gantinya, ia terpaksa membiayai pendidikannya sendiri melalui usaha berjualan online.
Baca Juga: Sri Mulyani Isyaratkan Mundur? Senyum Misteriusnya di Istana Jadi Sorotan
Merasa sudah cukup kuat untuk hidup mandiri, Fidya akhirnya memutuskan untuk meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarganya pada usia 21 tahun.
Dalam pengakuannya, Fidya juga mengungkapkan bahwa selama masa kehilangannya, ia telah menikah dan memiliki anak.
Namun, pernikahannya tidak mendapat restu dari orang tuanya dan dilakukan dengan wali hakim di Bekasi.
Baca Juga: 4 Hari Menghilang, Warga Cipinang Gading Bogor Ditemukan Tewas di Dalam Sumur
Saat usia kehamilannya menginjak empat bulan, ia mengaku sempat dipanggil oleh Polda Jawa Barat untuk mediasi dengan orang tuanya.
Pada kesempatan itu, ia mencoba menjelaskan kondisinya, namun hasil mediasi tidak mencapai titik temu yang memuaskan bagi kedua belah pihak.
Tak hanya itu, Fidya juga pernah bertemu kembali dengan keluarganya saat mengurus dokumen di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung ketika anaknya berusia tiga tahun.
Baca Juga: Kasus DBD 2025 di Jakarta Tembus 1.416, Ini Wilayah Terparah
Namun, momen pertemuan tersebut justru berujung pada perpisahan paksa antara dirinya dan anaknya. Peristiwa itu semakin menguatkan keputusannya untuk tetap bersama anak dan suaminya, daripada kembali ke keluarganya.
Meski telah melalui berbagai cobaan, Fidya mengaku tidak menyimpan dendam kepada orang tuanya. Fidya tetap berharap, orang tuanya bisa menerima kenyataan, ia kini telah berkeluarga dan memiliki kehidupan sendiri.
"Untuk babeh, mamah, saya tetap mendoakan kalian, kakak tetap mendoakan kalian di sana, semoga baik-baik saja di sana," ungkapnya dalam video tersebut.
Baca Juga: Tempat Bukber yang Hits dan Instagramable di Karawang, Cocok untuk Tempat Reunian Nih
Fidya menegaskan bahwa, tidak pernah ada tebusan Rp50 juta, seperti yang pernah diberitakan, agar dirinya bisa kembali ke rumah. Ia berharap semua kesalahpahaman ini bisa diselesaikan dan tidak berlarut-larut.
