Minggu, 21 Desember 2025

Hidup di Perantauan, Aku Terpaksa Titipkan Anak di Kampung (1)

- Rabu, 14 Desember 2022 | 21:01 WIB

Hidup di Perantauan, Aku Terpaksa Titipkan Anak di Kampung (1) Aku lagi galau, sedih yang teramat dalam.

Semua berawal dari kepu­tusan menikah muda. Bisa dikata­kan, aku belum siap memulai ke­hidupan pernikahan.

Karena sua­tu alasan, aku harus menikah. Setelah lima bulan menikah, aku hamil lalu melahirkan anak per­tama laki-laki.

Tak berselang lama, saat bayiku berumur 6 bulan, aku hamil lagi. Kami tinggal di rantau.

Aku dan suami asal Jawa Timur dan tinggal di Jawa Barat.

Saat aku melahirkan, di sini hanya ada mertua.

Tapi, tidak sebaik yang aku kira.

Dia hanya kelihatan baik di depan anaknya.

Sampai pernah bilang ke iparnya di Depok, ”An­daikan anakku dapat orang sini pasti lebih enak”.

Hati siapa yang nggak pilu dengan omongan seperti itu.

Waktu baru pulang lahiran dari bidan, aku la­kukan apa pun sendiri.

Mulai dari memandikan bayi, cuci baju, sam­pai beres-beres rumah. Bersambung...

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Nenek Sakit, Suami nggak Kerja, Anakku Lahir Prematur

Kamis, 23 Februari 2023 | 19:00 WIB

Suami Lebih Mementingkan Keluarganya, Aku Harus Gimana?

Selasa, 21 Februari 2023 | 19:00 WIB

Ibuku tak Pernah Akur dengan Suami dan Anak-Anak 3

Kamis, 16 Februari 2023 | 19:00 WIB
X