Inilah Keputusanku Menikah Beda Agama (1) CINTA memang tidak melihat apakah tuhanmu sama dengan tuhanku.
Perbedaan agama seringkali tidak menjadikan cinta lebur begitu saja, dan itu juga yang dialami seorang perempuan yang berbagi ceritanya dalam Yourtango dengan nama Asklycee.
Saat itu pukul 02:19 ketika suamiku terbangun untuk sahur dan menjalankan puasa Ramadan. Ia tidur lebih malam dariku namun bangun lebih awal karena puasanya dimulai 28 menit lagi.
Tapi aku tidak puasa. Lebih tepatnya, agama kami berbeda.
Aku Kristen dan dia Islam, dan kami menjalani pernikahan beda agama.
Mengapa menikahi pria muslim? Sayangnya, jawabannya bukanlah karena aku tak bisa menemukan pria baik yang seagama denganku.
Ada banyak pria baik di luar sana dan bahkan aku sempat berharap bisa pergi ke gereja bersama dengannya dan beribadah dengan khidmat setiap Minggu-nya karena itu terbayang sangat damai dan romantis.
Namun yang kuinginkan selama ini adalah seorang suami yang mencintai Tuhan seperti aku, atau mungkin lebih dari itu.
Menuliskan tentang keputusan menikah ini pun bukan hal yang mudah bagiku, tapi tak bisa begitu saja kupendam. Jadi akan kuceritakan bagaimana ini bisa terjadi.
Aku tumbuh besar dalam keluarga yang cukup taat menganut Kristen namun aku tak benar-benar mencari Tuhan hingga usiaku 19 tahun ketika aku mengalami patah hati pertamaku dan aku menjadi sangat tidak percaya diri.
Setelah aku mengenal Tuhanku, aku mulai membangun kehidupanku menjadi lebih baik. Bersambung...