Senin, 22 Desember 2025

ProKontra Tarif Sewa Tiga Lapangan Baru oleh Pemkot Bogor, Semua Tetap Bayar

- Selasa, 21 Februari 2023 | 11:00 WIB
Tiga lapangan sepak bola di wilayah Kota Bogor saat diresmikan Wali Kota Bogor Bima Arya, baru-baru ini. (DOK. METROPOLITAN)
Tiga lapangan sepak bola di wilayah Kota Bogor saat diresmikan Wali Kota Bogor Bima Arya, baru-baru ini. (DOK. METROPOLITAN)

METROPOLITAN.ID - itu dilakukan menyusul rencana penerapan tarif sewa yang diusulkan sebesar Rp500 ribu per jam menuai pro-kontra dari masyarakat.

Kepala Dispora Kota Bogor Herry Karnadi menuturkan, memang usulan tarif sebesar Rp500 ribu saat dibuka ke publik, sempat mendapatkan pro-kontra dari masyarakat.

Atas itu, pihaknya saat ini tengah membuat kuesioner terkait kemampuan klub lokal sepak bola untuk menyewa lapangan.

”Kami mau tambah variabel kemampuan klub lokal untuk menyewa lapangan. Nanti hasilnya kita analisis,” kata Herry Karnadi kepada warta­wan, Senin (20/2).

Baca Juga: Tuai Pro Kontra, Pemkot Bogor Kaji Ulang Tarif Sewa Tiga Lapangan Sepakbola di Kota Bogor

”Dan pak wali juga bilang minta kajiannya ditambah dan diperdalam lagi. Mungkin bisa saja turun. Kita teliti lagi dan memang sedikit memun­gkinkan untuk sedikit turun,” sambungnya.

Herry Karnadi mengaku memang kajian yang saat ini sudah dilakukan hanya men­cakup dua variabel. Yakni, variabel pemeliharaan dan perbandingan dengan sta­dion lain yang sejenis.

Tetapi, ia meyakini apabila kajian dengan penambahan satu variabel sudah dilakukan, maka pihaknya akan men­ghitung ulang berapa besaran tarif idealnya.

”Kemarin disampaikan ang­kanya itu Rp500 ribu. Tapi, itu baru dilihat dari dua va­riabel tadi. Nanti akan dihitung ulang,” ucapnya.

Baca Juga: Pemkot Bogor Luncurkan Calendar of Event 2023, 10 Event Prioritas jadi Unggulan Dongkrak Ekonomi Kota Bogor

Pada kesempatan ini, Herry Karnadi meyakini bahwa ta­rif yang dibebankan tersebut sebenarnya dilakukan agar memberikan rasa tanggung jawab bagi para penyewa.

Kemudian yang kedua, ke­tika revenue atau pendapatan yang dihasilkan tentunya akan dimanfaatkan untuk pemeli­haraan lapangan.

Atas itu, kebijakan berbayar sewa lapangan harus dilaku­kan karena untuk berkelanju­tan melakukan pengelolaan lapangan yang baru saja di­resmikan.

”Tidak bisa digratiskan dengan halnya Jakarta. Kan kalau digratiskan, kita coba hitung saja. Pemeliharaan lapangan itu Rp400 juta per tahun. Per satu lapangan itu, apalagi lapangannya besar dan ada foodcort-nya juga,” ujar Herry Karnadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hilman Septian Eka Chandra

Sumber: Metropolitan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X