"Karena hingga saat ini belum ada TPS3R yang berlokasi di pasar," tukasnya.
Baca Juga: Cuma Raup Untung Rp1 M, DPRD Kota Bogor Minta Perumda Pasar Pakuan Jaya Tingkatkan Kontribusi
Dalam kolaborasi tersebut, kedepan akan lakukan pelatihan proses pemilahan hingga pengolahan sampah di dampingi oleh pihak WWF.
"Jadi, dari pedagang sampah-sampah itu sudah harus terpilah antara yang organik dan non organik, terutama sampah plastik," ucap dia.
Kemudian lokasi TPS saat revitalisasi Pasar Jambu Dua dilaksanakan, maka akan dibuatkan area untuk pengolahan sampah organik dan non organik.
Akhirnya, sampah kotor tersebut diolah menjadi sampah ekonomis.
“Pasar itu sangat erat kaitannya dengan produksi sampah, baik sampah organik maupun non organik, makan melalui kerjasama ini bisa memberikan kontribusi terhadap kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Ia berharap melalui kolaborasi ini, Perumda Pasar Pakuan Jaya bisa berkontribusi terhadap penilaian kebersihan lingkungan di Kota Bogor dalam Adipura, Pasar SNI atau Pasar Juara di Kota Bogor.
Sementara itu Kepala Unit Pasar Jambu Dua Aji Firdaus mengaku sangat mendukung kerjasama tersebut. Sebab tujuan WWF ini kan membuat pengelolaan sampah merupakan salah satu hal yang sangat baik.
"Insya Allah kedepan kita memiliki tempat pengelolaan sampah terpadu pertama di pasar di Indonesia. Saya harap Pasar Jambu Dua mejadi pasar percontohan terutama dalam hal pengelolaan sampah agar pasar-pasar lain bisa mengikuti, dan kita bisa menjadi juara pasar SNI di Indonesia," pungkas dia.***