METROPOLITAN.ID - Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah melaunching aplikasi Layanan Pajak Online (Lapak On) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bogor, disaksikan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Achris Sanwani.
Sebelum launching dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pendapatan Asli daerah (PAD) dan evaluasi pelaksanaan Elektronifikasi Transaksi Pemerintahan Daerah (ETPD) yang dipimpin Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah.
Menurut Dedie Rachim, setiap inovasi itu harus difasilitasi dan disambut karena kebutuhan zaman sekarang terkait digitalisasi pelayanan sudah menjadi satu keharusan.
Baca Juga: Ketua Komisi I Usep Supratman Wafat, Ini Kesan Ketua DPRD Rudy Susmanto terhadap Almarhum
Kondisi saat ini sebanyak 40 persen bekerja di luar Kota Bogor yang waktunya terbatas untuk memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak.
“Dengan adanya Lapak On yang merupakan inovasi satu-satunya di Indonesia mampu memfasilitasinya dan semakin mengefektifkan terkait pelayanannya sehingga masyarakat menjadi lebih mudah dengan sistem digitalisasi dan online melalui website Bapenda Kota Bogor dibanding cara konvensional," kata Dedie Rachim di The Sahira Hotel, Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal, Kota Bogor, Selasa 6 Juni 2023.
"Mudah-mudah dengan kemudahan ini dampaknya adalah meningkatnya pelayanan sehingga masyarakat lebih patuh dan lebih mudah membayar PBB-P2 dengan 11 layanan di dalamnya,” imbuh dia.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Penyakit Lato-lato Hewan Ternak Sudah Masuk Kota Bogor, Warga Diminta Hati-hati
Harapan lain diungkapkan Dedie Rachim agar aplikasi Lapak On yang dikembangkan Bapenda Kota Bogor sejalan dan bisa terkoneksi dengan 100 % peta digital lahan Kota Bogor yang akan dikeluarkan BPN sehingga pendapatan Kota Bogor bisa berkembang dan membangun dengan lebih.
Ke depan inovasi dan terobosan yang dibuat tidak hanya di PBB-P2 saja tetapi juga BPHTB, PB 1 dan pajak atau retribusi lainnya sehingga optimalisasi dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) semakin tinggi. Ditambah berbagai pendekatan atau dengan teknologi lain yang bisa dipakai sebagai bagian dari upaya Kota Bogor untuk meningkatkan PAD Kota Bogor.
“Dengan adanya inovasi target-target ke depan bisa lebih tinggi, lebih baik dan lebih mudah tercapai dan saya optimis PAD Kota Bogor bisa mencapai Rp 1,5 hingga Rp 2 triliun. Hanya karena banyak faktor yang membuat itu belum tercapai, diantaranya ada yang belum terjangkau, lemah pengawasannya atau ketidakjujuran dari pelaku usaha, belum sepenuhnya kesadaran publik terbangun,” sebut Dedie Rachim.
Baca Juga: Tinjau Lokasi Longsor TPT di Gunungbatu, DPRD Kota Bogor Tekankan Pentingnya Perencanaan Pembangunan
Sementara itu, Kepala Bapenda Kota Bogor, Deni Hendana menyampaikan, aplikasi Lapak On khusus untuk PBB-P2 dan melengkapi digitalisasi PBB-P2 yang sudah berjalan.
“Lapak On adalah digitalisasi layanan yang selama ini dijalankan secara manual atas 11 jenis layanan. Jadi melalui Lapak On kita menggeser yang awalnya manual menjadi digital,” ungkapnya.
Artikel Terkait
Tanding di Liga Nusantara, Tim Futsal Kota Bogor dapat Wejangan dari Wakil Wali Kota Dedie Rachim
Jadi Polemik Jelang Pemilu 2024, Apa sih Perbedaan Pemilu Proporsional Terbuka dan Tertutup? Ini Penjelasannya
Bukan Lionel Messi, Bek Uzur Ini jadi Rekrutan Pertama FC Barcelona di Bursa Transfer Musim Panas
Tinjau Lokasi Longsor TPT di Gunungbatu, DPRD Kota Bogor Tekankan Pentingnya Perencanaan Pembangunan
Jelang Idul Adha, Penyakit Lato-lato Hewan Ternak Sudah Masuk Kota Bogor, Warga Diminta Hati-hati