METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meminta tiga hal ke Pemerintah Pusat dalam pembangunan atau revitalisasi Terminal Baranangsiang.
Revitalisasi Terminal Baranangsiang sendiri dijadwalkan akan berlangsung pada tahun 2023 ini. Hal itu seperti diungkapkan Kepala Bappeda Kota Bogor, Rudy Mashudi.
"Kami dapat informasinya seperti itu (Terminal Baranangsiang direvitalisasi tahun ini). Secara detailnya (konsep pembangunan) belum ada informasi," kata Rudy Mashudi baru-baru ini.
Hal senada diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim. Dirinya mengaku belum tahu pasti konsep pembangunan atau revitalisasi Terminal Baranangsiang tersebut.
Karena, sampai saat ini belum ada pengajuan revisi IMB dari Terminal Baranangsiang tersebut.
"Jadi konsepnya tentu kita belum lihat yang terakhir ini seperti apa, karena kan belum diajukan revisi IMB-nya," kata Dedie Rachim.
Meski begitu, menurut Dedie Rachim, pada intinya Pemkot Bogor berharap tiga hal dari revitalisasi Terminal Baranangsiang ini.
Pertama, BPTJ dapat mendorong pelaksana atau pemilik konsesi pembangunan Terminal Baranangsiang, untuk segera bisa melaksanakan pembangunan mulai tahun ini.
"Karena penundaannya kan sudah terlalu lama, masyarakat sangat membutuhkan dan berharap di Kota Bogor ini ada terminal bus yang representatif," ucap dia.
Kedua, Pemkot Bogor mendorong pembangunan Terminal Baranangsiang dapat terintegrasi dengan TOD Baranangsiang, dalam arti bukan hanya mencakup bus melainkan ada LRT dan Trem.
"Jadi kita harus bahas, kenapa, karena memang persoalaan penanganan transportasi di Kota Bogor ini kan terhubung dengan Jabodetabek," imbuh Dedie Rachim.
"Nah ini pentingnya kita meminta untuk bisa bahas bersama dan terintegrasi, jadi jangan nanti kemudian masing-masing punya persepsi sendiri-sendiri," lanjut dia.
Ketiga, langkah merevitalisasi Terminal Baranangsiang diharapkan dapat berkesinambungan dengan pembangunan di Kota Bogor.
Karena, pembangunan di Kota Bogor ini juga harus bisa mengantisipasi perkembangan di masa depan.