METROPOLITAN.ID - Data stunting dari posyandu di Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor pada tahun 2022 adalah lebih dari 200 orang termasuk kategori stunting.
Tentunya, stunting yang memiliki dampak jangka panjang dan menjadi fokus pemerintah saat ini membuat sejumlah anak tersebut mengkhawatirkan desa.
Pihak desa dan puskesmas akhirnya melakukan validasi data dan baru sebagian data yang tervalidasi.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Wilayah Jawa Barat, BMKG Beri Peringatan Dini Khusus Daerah Ini
Meskipun begitu, angka tersebut telah turun hingga 50% dengan catatan belum seluruh data yang divalidasi.
Hal ini berarti masih ada data yang dapat terdeteksi tidak termasuk kategori stunting.
Salah satu faktor yang menyebabkan turunnya angka tersebut adalah kapabilitas tenaga yang melakukan pengukuran kembali.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Wilayah Jawa Barat, BMKG Beri Peringatan Dini Khusus Daerah Ini
Karena kader dan tenaga kesehatan dari puskesmas memiliki keilmuan yang berbeda, maka perlu adanya pengajaran mengenai ilmu yang terkait untuk mengukur antropometri bayi maupun balita.
Pengetahuan dan keterampilan yang meningkat pada kader diharapkan dapat meningkatkan akurasi data antropometri.
Selain itu, seiring berjalannya waktu, ingatan di dalam otak manusia dapat menurun, sehingga untuk mengatasi hal tersebut, sebuah inivasi disusun Pemerintah Kecamatan Tamansari bekerja sama dengan Universitas Indonesia.
Baca Juga: Perkuat Gizi Masyarakat Desa, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Tebar Ribuan Bibit Ikan
Yakni dengan menyediakan media berupa buku saku mengenai pengukuran antropometri yang dibutuhkan kader.
Tujuan agar kader dapat membaca ulang materi yang sama dan ilmunya tidak hilang.
