Senin, 22 Desember 2025

GURITA: Gerakan untuk Kader Teliti dan Cakap, Inovasi Desa untuk Data Posyandu yang Akurat

- Rabu, 14 Juni 2023 | 12:12 WIB
Pemerintah Kecamatan Tamansari bekerja sama dengan Universitas Indonesia.  Yakni dengan menyediakan media berupa buku saku mengenai pengukuran antropometri yang dibutuhkan kader bernama GURITA.. (Dok Kecamatan Tamansari )
Pemerintah Kecamatan Tamansari bekerja sama dengan Universitas Indonesia. Yakni dengan menyediakan media berupa buku saku mengenai pengukuran antropometri yang dibutuhkan kader bernama GURITA.. (Dok Kecamatan Tamansari )

Kegiatan inovasi ini mendapatkan dukungan dari Kepala Desa Sirnagalih Amat Suparta, Sekretaris Desa Diman Abraham, Puskesmas Tamansari, yaitu Pembimbing Inovasi Desa dan Bidan Sany Mutia Mutmainnah, A.M.Keb, maupun kader-kader posyandu sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Program Pelayanan Publik, Anne Ratna Mustika Manifestasikan Kehadiran Pemkab Purwakarta Di Tengah Masyarakat

Perwakilan Universitas Indonesia juga telah mengikuti kegiatan posyandu selama dua minggu menyadari bahwa terdapat kekhawatiran mengenai cara pengukuran antropometri.

Sehingga muncul ide bahwa hal tersebut perlu diatasi segera agar tidak menghasilkan data yang salah.

Pembimbing Inovasi Desa, Kenny Neo Nona Pane, S. Gz., mengatakan bahwa beberapa hal yang menjadi kekhawatiran mengenai posyandu adalah kesalahan dalam pengukuran dan pengambilan data pertumbuhan balita serta rendahnya S/D di posyandu karena masih rendahnya awaress pada masyarakat.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Kota dan Kabupaten Bogor 14 Juni 2023 Berpotensi Hujan Lebat di Siang hingga Sore Hari

Namun, karena ide inovasi muncul untuk mengatasi masalah kesalahan dalam pengukuran dan pengambilan data pertumbuhan balita, maka dengan persetujuan pihak desa, pembimbing fakultas, dan bidan, maka GURITA terpilih menjadi inovasi desa.

GURITA mencakup pembahasan mengenai alur posyandu yang tepat, jenis-jenis alat pengukuran, penjelasan dan cara pengukuran panjang badan bayi, tinggi badan balita, berat badan balita menggunakan dacin, timbangan digital, dan baby scale serta pengukuran lingkar lengan atas.

Seluruh materi yang dibahas dalam buku saku GURITA menjadi salah satu metode untuk mengatasi beberapa permasalahan di posyandu, misalnya alur posyandu masih ada yang tidak berurutan.

Baca Juga: Sebut Atang Trisnanto Layak dan Pantas jadi Wali Kota Bogor, Bima Arya Kasih Kode?

Sehingga membuat kesulitan masyarakat saat ingin melakukan kegiatan posyandu.

Juga masalah mengenai banyaknya jenis alat pengukuran antropometri yang dapat digunakan padahal diantara banyaknya alat bisa dipilih salah satunya saja untuk setiap jenis pengukuran.

Ada juga masalah kader yang tidak merasa ada urgensi untuk melakukan pengukuran dengan teliti dan cakap membuat pengukuran menjadi tidak seakurat yang diharapkan. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X