Ia menyinggung soal menjelang akhir masa jabatan wali Kota Bogor, malah muncul tren angka kemiskinan yang terus meningkat di Kota Bogor.
Apalagi, beberapa tahun jelang masa jabatan Wali Kota Bogor Bima Arya-Wakil Wali Kota Dedie Rachim, Pemerintah Kota Bogor gencar melakukan pembangungan yang diklaim bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja.
“Kenapa dia akhir masa jabatan wali Kota Bogor malah menyisakan angka kemiskinan yang meningkat? Pembangunan infrastruktur begitu masif di akhir masa jabatan wali kota, seperti taman, GOR di kecamatan-kecamatan hingga jembatan. Seharusnya hal itu menggenjot pertumbuhan ekonomi karena menyerap tenaga kerja,” ujar Akhmad Saeful Bakhri.
“Ini menjadi sebuah gambaran, bahwa kemiskinan absolut terjadi dikarenakan program dan kegiatan yang dilakukan tidak menyasar pada tataran dasar kebutuhan masyarakat,” tambah ASB, sapaan karibnya.
Baca Juga: Penjelasan Perpanjangan Cuti Bersama Idul Adha 2023 di Pemerintah Kota Bekasi
Hal itu pun menarik perhatian legislator lainnya, Anggota DPRD Kota Bogor, Atty Somaddikarya.
Menurut dia, angka kemiskinan tinggi di Kota Bogor versi BPS itu bisa terjadi lantaran Pemerintah Kota Bogor menghabiskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) hanya untuk pembangunan di pusat kota.
Atty Somaddikarya pun mengkritik hal tersebut karena bisa berdampak pada terjadinya miskin permanen masyarakat Kota Bogor.
Baca Juga: Siap-siap! PPDB SMA Jalur Zonasi di Kota Bogor Dibuka 26 Juni 2023, Ini Daftar Persyaratannya
Ia mengungkapkan, sejauh ini Pemerintah Kota Bogor tidak memprioritaskan pergerakan di sektor perekonomian.
Alhasil, angka kemiskinan terus naik akibat kebijakan yang salah dan tidak tepat sasaran.
"Lokasi para pelaku usaha disulap dan dipindah dengan dalih penataan pedestrian, taman kota, tanpa disiapkan relokasi untuk para pelaku usaha yang terkena dampak eksekusi," kata dia.
Mengutip jpnn.com yang melansir data BPS, Jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan di Kota Bogor pada tahun 2023 mencapai 547.399 jiwa.
Kemudian, pada 2021 mengalami peningkatan menjadi 571.734 orang.