metro-bogor

Soal Pengusaha Terdampak Jembatan Otista Terancam Gulung Tikar, Pemkot Bogor Bakal Berikan Insentif?

Senin, 5 Juni 2023 | 17:17 WIB
SEPI: Toko-toko di sepanjang Jalan Otista, Kota Bogor, banyak yang tutup akibat kehilangan pengunjung dampak penutupan Jembatan Otista. (Metropolitan)

"Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi kami pelaku usaha di deretan Otista, apalagi yang terdekat dengan jembatan sehingga sangat terasa dampaknya," kata M Iqbal kepada wartawan, Minggu 4 Juni 2023.

"Orang-orang gak tau akses. Yang udah tau tidak mau karena jauh, macet. (Jadinya) Pembeli malas datang kesini," sambung dia.

Sementara, dijelaskan M Iqbal, sebelum penutupan jalan dilakukan imbas pembangunan Jembatan Otista Bogor, tempat usahanya ini selalu full ramai oleh pelanggan. Akan tetapi, hal itu berbanding terbalik, setelah penutupan jalan diberlakukan.

"Padahal sebelum penutupan jalan selalu full rame pelanggan, ternyata setelah penutupan jalan kita turun pendapatan sampe 70 persen," ungkap dia.

Diakui M Iqbal, memang upaya pemerintah yang merubah opsi rekayasa lalulintas, dengan menjadikan Sistem Satu Arah (SSA) Kota Bogor menjadi dua arah, sempat memberikan dampak baik untuk para pengusaha di sekitar Jembatan Otista Bogor.

Akan tetapi, dampak baik itu pun hanya mampu meningkatkan tambahan penjualan sekitar 20 persen, dalam arti pihaknya masih mengalami kerugian omzet sekitar 50 persen.

"Dan tiga minggu setelahnya (pasca SSA jadi dua arah) flat. Ini aja baru keliatan agak lumayan, baru 2 hari ini agak membaik," beber M Iqbal.

"Biasanya hanya 1-2 meja saja, padahal biasanya selalu penuh. Rata-rata masih turun 50 persen," lanjut dia.

Dilanjutkan M Iqbal, sebenarnya pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bapenda Kota Bogor, untuk meminta solusi berupa kompensasi agar para pengusaha yang terdampak pembangunan Jembatan Otista Bogor ini dapat tetap survive.

Akan tetapi, jawaban yang diberikan tidak sesuai ekspetasi. Sehingga, pihaknya memutuskan membuat video sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemkot Bogor.

"Jawabannya gak bisa bantu apa-apa. Akhirnya saya bikin video sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemkot yang angkat tangan pada proyek yang mereka lakukan," ungkap M Iqbal.

"Kondisi kami sudah setengah leher. Mau nunggu berapa lama lagi. Jangan sampai nunggu bulan-bulan setelahnya kami malah tutup karena ga bisa menghidupi puluhan karyawan kami," sambung dia.

Perlu diingat, dikatakan M Iqbal, bahwa di tengah keterpurukan penghasilan imbas adanya pembangunan Jembatan Otista Bogor ini, pihaknya terus berupaya agar bisa tetap survive.

Yakni, dengan gencar melakukan promo, dan memberitahukan ke para pelanggan bahwa tempat jualannya masih tetap buka.

Akan tetapi, upaya yang dilakukan pun belum sebanding dengan penghasilan yang didapatkan.

Halaman:

Tags

Terkini