METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sampai saat ini masih melakukan kajian terkait permintaan pengusaha terdampak pembangunan Jembatan Otista Bogor yang terancam gulung tikar.
Adapun, permintaan tersebut yakni keringanan pembayaran pajak yang dibebakan kepada para pelaku usaha yang berjualan di sekitar Jembatan Otista Bogor.
"Secara regulasi sedang dikaji ya, dengan dinas-dinas lain yang terkait sesuai arahan pak wali," kata Kepala Badan Pendapat Daerah (Bapenda) Kota Bogor, Deni Hendana kepada wartawan, Senin 5 Juni 2023.
Meski begitu, dijelaskan Deni Hendana, yang dimungkinkan dapat diberikan kepada para pengusaha sesuai dengan permintaan mereka, yakni dengan memberikan insentif.
Di mana, insentif ini merupakan turunan dari Perda RTRW yang leadernya berada di DPUPR Kota Bogor.
"Makanya lagi dikaji dari regulasi yang ada, mana yang paling bisa digunakan sesuai arahan pak wali," ujar Deni Hendana saat ditanya apakah tidak ada regulasi di Bapenda yang bisa meringankan pajak bagi para pengusaha terdampak pembangunan Jembatan Otista Bogor.
Menanggapi itu, Pemilik Restoran Bebeke Om Aris Cabang Bogor, M Iqbal berharap ada hasil baik yang diberikan kepada para pengusaha yang terdampak pembangunan Jembatan Otista Bogor agar bisa bertahan.
Karena, pihaknya pun siap membuka semua data penjualan dan pengeluaran operasional usahanya selama Jembatan Otista Bogor dilakukan pembangunan.
"Semoga Rabu udah ada kabar baik. Kita siap buka semua data supaya bisa jadi bahan pertimbangan, kenapa kita meminta keringanan pajak," kata M Iqbal.
Sebelumnya, sejumlah pengusaha di Jalan Otto Iskandar (Otista) Kota Bogor mengeluhkan sepinya penjualan imbas proyek pembangunan Jembatan Otista Bogor.
Baca Juga: Pengusaha di Sekitar Jembatan Otista Bogor Menjerit Terancam Gulung Tikar, Ini Kata Bima Arya
Mereka mengaku terancam gulung tikar, karena sejak pembangunan Jembatan Otista dilakukan, para pengusaha telah kehilangan omzet hingga 70 persen.
Seperti diakui Pemilik Restoran Bebeke Om Aris Cabang Bogor, M Iqbal. Menurut dia, tempat usahanya yang berada tidak jauh dari Jembatan Otista Bogor ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan.