"Berdasarkan laporan kemarin mereka (Dinkukmdagin bersama Kecamatan dan Kelurahan) itu sekitar ada 20 pedagang UMKM," ungkap Dewi Kurniasari.
"Satu booth itu bisa dipakai 1 sampai 3 pedagang. Jadi booth-nya juga disesuaikan, misalnya tukang bakso kan harus ada dangdangnya, ya itu juga booth-nya disesuaikan," lanjut dia.
Adapun, dilanjutkan Dewi Kurniasari, kondisi saat ini di kawasan Rangga Gading sudah ada beberapa pembangunan yang dilakukan. Diantaranya, merehab gapura, membangun shelter untuk Grab Food serta menyediakan booth-booth yang akan digunakan bagi para pedagang.
"Untuk booth belum 100 persen, masih 90 persen dan belum ada penempatnnya, masih bisa digeser-geser," beber Dewi Kurniasari.
"Rencana tanggal 24 (Februari) nanti kita mau trail dulu, bisa gak pake QRS dagangnya dan lain-lainnya. Awal Maret mudah-mudahan itu sudah berlangsung (dilaunching atau diresmikan)," lanjut dia.
Ditambahkan Dewi Kurniasari, penataan kawasan Rangga Gading ini selain bertujuan untuk menata kawasan tersebut. Penataan ini juga bertujuan agar pengunjung lebih nyaman, sehingga nanti mengundang masyarakat untuk berkunjung ke sana.
"Tidak hanya masyarakat Kota Bogor tapi luar Kota Bogor sehingga menjadi destinasi kuliner di Kota Bogor," kata dia.
"Dan pedagang juga happy dong, udah boot-nya lebih bagus, kemudian dagangannya laku, kemudian tidak hanya secara konvensional dagangnya manual, tapi juga bisa secara online," tandas Dewi Kurniasari. (rez)