METROPOLITAN.id - Cap Go Meh yang merupakan salah satu rangkaian ritual keagamaan bagi penganut keyakinan Tionghoa, namun menjadi hal berbeda ketika Cap Go Meh dihelat di Kota Bogor.
Perhelatan Cap Go Meh di Kota Bogor diubah menjadi simbol keberagaman antar umat beragama. Ratusan orang dari berbagai ras, suku dan agama ikut ambil bagian untuk menyukseskan Perhelatan Cap Go Meh tersebut.
"Konsep yang diusung tetap bertemakan budaya, karena ini menjadi keunggulakan kita dibanding daerah lainnya yang menggelar perayaan yang sama," kata Ketua Panitia Bogor Street Festival Cap Go Meh 2023, Arifin Himawan.
"Cap Go Meh di Kota Bogor ini tidak membawa misi agama ataupun ritual, tetapi lebih kepada seni dan budaya," sambung dia.
Untuk Perhelatan Cap Go Meh sendiri tak semua kota di Indonesia bisa mendapatkan dukungan dari masyarakat ataupun pemerintah daerahnya. Ya, tak seperti Kota Bogor yang kerap mendapat lampu hijau atau restu dari berbagai pihak, bahkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) ikut ambil bagian dalam suksesi Cap Go Meh tersebut.
Baca Juga: Sandiaga Uno hingga Ridwan Kamil Diprediksi Meriahkan Bogor Street Festival CGM 2023
Pria yang akrab disapa Ahim ini juga mengungkapkan, dalam Perhelatan Cap Go Meh nanti pihaknya ingin menyampaikan pesan keberagaman. Sebab acara yang melibat ribuan orang itu tak mungkin berjalan sukses tanpa kehadiran panitia dari latar belakang berbeda seperti ras, suku dan agama.
Apalagi jika melihat dari pengalaman sebelumnya, setiap Perhelatan Cap Go Meh selalu dimulai dengan doa secara bergantian dari enam agama secara terbuka di depan publik. Hal itu dianggap menjadi pengingat, meski berbeda-beda tetapi tetap sama.
Arifin juga tak memungkiri jika Cap Go Meh adalah kebudayaan orang Tionghoa. Namun menurut dia, orang Tionghoa hanya memiliki kebudayaan dalam Cap Go Meh itu adalah barongsai, liong dan joli (patung dewa yang ditandu).
Baca Juga: Bima Arya Sebut Bogor Street Festival CGM 2023 Sebagai Simbol Keberagaman dan Keberkahan Ekonomi
"Saat Perhelatan posisi barong, liong dan joli itu ada di belakangkarena yang kita utamakan adalah seni dan budaya," papar Arifin.
Artikel Terkait
Bima Arya Sebut Bogor Street Festival CGM 2023 Sebagai Simbol Keberagaman dan Keberkahan Ekonomi
2023, Bima Arya Sebut Kota Bogor Gelontorkan Rp45,3 M Perbaiki 4.363 RTLH