Selasa, 21 Maret 2023

Pembagian Zonasi Jadi Solusi Persoalan Sampah di Kabupaten Bogor

- Senin, 6 Februari 2023 | 15:51 WIB
Petugas kebersihan DLH Kabupaten Bogor mengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara di Jalan Kol. Edy Yoso Martadipura untuk dibuang ke TPAS Galuga. Setiap harinya Kabupaten Bogor memproduksi sampah sebanyak 2800 ton, namun yang efektif tertangani hanya 600 ton.  (Foto: Dok Metropolitan)
Petugas kebersihan DLH Kabupaten Bogor mengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara di Jalan Kol. Edy Yoso Martadipura untuk dibuang ke TPAS Galuga. Setiap harinya Kabupaten Bogor memproduksi sampah sebanyak 2800 ton, namun yang efektif tertangani hanya 600 ton. (Foto: Dok Metropolitan)

 

M METROPOLITAN.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus mencari solusi untuk menambah Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS). Hal itu seiring dengan TPAS Galuga yang mulai penuh.

Baca Juga: Baliho Partai dan Politisi Mulai Bertebaran, Bawaslu Tak Bisa Berbuat Banyak

Bahkan wacana DLH yang akan membagi zonasi untuk membuangan sampah, digadang-gadang menjadi opsi terbaik untuk mengatasi persoalan sampah di Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Anies Baswedan Dituding Punya Utang Rp50 Miliar ke Sandiaga Uno, Begini Klarifikasi Timses

"Galuga juga sudah mulai penuh, karena saat ini semuanya buang di TPAS Galuga," kata Kepala DLH Kabupaten Bogor, Ade Yana.

Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Bogor Ajukan Anggaran Rp53 Miliar untuk Persiapan Pilkada 2024

"Pembagian zonasi itu mempersiapkan pengembangan wilayah yang ada di Kabupaten Bogor. Sebab, setiap tahunnya selalu ada peningkatan sampah diseluruh wilayah Kabupaten Bogor," sambung dia.

Zonasi yang dimaksud DLH diantaranya wilayah Bogor Barat akan ada di Kecamatan Jasinga, lalu Bogor Timur di Kecamatan Cariu dan Bogor Selatan di Kecamatan Caringin.

Baca Juga: Tutupi Kebutuhan Guru di Kabupaten Bogor, Disdik Setiap Tahun Ajukan Rekrutmen PPPK

Untuk wilayah Bogor Selatan, lanjut Ade, nantinya alan meminta fasos-fasum dari swasta atau pengembang. Begitu juga dengan pembangunanya akan direncanakan untuk menggandeng pihak ketiga.

"Untuk pengeluaran pun nantinya bisa lebih irit. Karena saya harapkan nantinya itu bisa berjalan dengan pengelolaanya oleh pihak ketiga," paparnya.

Baca Juga: Agnez Mo Siap Dukung Anak-anak Indonesia Mendunia

Dengan wacana tersebut, Ade Yana meyakini pihaknya dapat melakukan efisiensi dari truk-truk pengakut sampah yang semula hanya membawa satu truk sampah dalam sehari.

"Kalau wacana tersebut teralisasi, maka satu truk bisa angkut dua kali dalam sehari," ungkapnya.***

Halaman:

Editor: Muhammad Imam

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X