metro-pendidikan

Dukung Program Desa Cerdas, BEM FEM IPB University Latih Ibu-ibu PKK di Ciampea Daur Ulang Limbah Kain Perca

Jumat, 8 September 2023 | 09:10 WIB
Mahasiswa IPB University dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM) melaksanakan sosialisasi program Cerdas Olah Limbah Kain Perca (Cercah). (Dok IPB)

METROPOLITAN.ID - Mahasiswa IPB University dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen (BEM FEM) melaksanakan sosialisasi program Cerdas Olah Limbah Kain Perca (Cercah).

Program ini merupakan salah satu upaya dalam mengusung Desa Cerdas yang dilaksanakan di Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa).

“Cercah merupakan kegiatan pelatihan untuk ibu-ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) yang berfokus pada proses daur ulang limbah kain perca menjadi produk yang memiliki nilai guna. Ibu-ibu akan melakukan praktik menjahit sebagai indikator pembelajaran non-formal hingga diciptakannya Cihil Home Industry melalui penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa Nomor 8,” papar Erika Novita Fajrin, penanggung jawab program.

Baca Juga: Keluarga Bocah Tewas Tenggelam di Kali Cihideung Ciampea Tolak Otopsi : Sudah Ikhlas, Itu Musibah

Delia Putri R, perwakilan mahasiswa IPB University lainnya mengatakan, program Cercah dilatarbelakangi oleh banyaknya limbah anorganik yang sulit terurai, salah satunya kain perca.

“Maka dari itu, kami berinisiatif melakukan gerakan reuse yang yang diharapkan bisa menjadi sebagai solusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah anorganik,” imbuhnya.

Ia menambahkan, ibu-ibu PKK akan dibagi ke dalam lima kelompok berbeda. Nantinya, program Cercah akan menghasilkan lima produk dari pemanfaatan kain perca. Produk-produk tersebut di antaranya bantal, sajadah, pouch, totebag dan alas kaki/keset.

Baca Juga: Sosialisasikan Wawasan Kebangsaan di SMA PGRI 2 Kota Bekasi, Ini Pesan Tri Adhianto Buat Para Pelajar

Salah satu warga desa, Rosidah mengatakan bahwa pelatihan ini cukup menyenangkan.

Ia mengaku dengan adanya program cercah, keterampilan ibu-ibu dalam menjahit tangan dapat ditunjukkan kembali.

“Saya sangat senang, Neng. Soalnya kalau buat barang dari kain perca ingat tugas prakarya waktu zaman sekolah dulu,” kata Rosidah kepada mahasiswa IPB University saat mengikuti pelatihan. (*)

Tags

Terkini