Senin, 22 Desember 2025

Dukung Kebijakan Menteri Nadiem, IPB University tak Wajibkan Skripsi sejak 2019

- Kamis, 31 Agustus 2023 | 20:22 WIB
PRESTASI: Rektor IPB University, Profesor Arif Satria, saat menerima penghargaan Penganugerahan Indonesia’s SDGs Action Awards 2022 yang diberikan Bappenas, belum lama ini.
PRESTASI: Rektor IPB University, Profesor Arif Satria, saat menerima penghargaan Penganugerahan Indonesia’s SDGs Action Awards 2022 yang diberikan Bappenas, belum lama ini.

METROPOLITAN.ID - Kebijakan mahasiswa jenjang S1 yang kini tidak wajib memilih skripsi sebagai tugas akhir dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi ditanggapi oleh Rektor IPB University, Arif Satria.

Ia mengatakan, kebijakan tersebut sudah diterapkan oleh IPB University sejak 2019. Sampai saat ini, mahasiswa IPB masih tidak diwajibkan memilih skripsi sebagai syarat kelulusan.

Arif mengatakan, pihaknya mendukung transformasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi ini.

Baca Juga: Pasar Buku Al Muttaqin Taleus Bogor, Membangun Peradaban Melalui Literasi

"Kebijakan Mas menteri ini memayungi apa yang sudah kita lakukan sejak tahun 2019. IPB sudah 2019, skripsi tidak wajib. Jadi kami sudah memulai 2019," katanya

Ia mencontohkan, mahasiswa dari jurusannya bisnis, didorong membuat business plan alih-alih skripsi. .

"Syukur-syukur kalau dia sudah bisa belajar bisnis itu jauh lebih bagus nilainya daripada sekedar tulisan," kata dia.

Baca Juga: Kerusakan Makin Parah, Jembatan Leuwiranji bakal Ditutup Total Sebulan, Catat Tanggalnya!

Meski begitu, apapun jenis tugas akhir yang dipilih Arif mengingatkan, menulis laporan adalah hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa mahasiswa.

"Monggo silakan (tidak membuat skripsi), namun yang tetap kita lakukan adalah menulis (laporan) tugas akhir. Misalnya, mahasiswa bisnis membuat proposal bisnis karena tidak semua harus menjadi peneliti, ada yang tertarik menjadi pengusaha, aktivis di masyarakat. Oleh karena itu yang perlu diasah adalah kemampuan menulis dari apa yang direncanakan mahasiswa. Inilah yang menjadi keterampilan baru yang di masa depan,” jelas Arif.

Menurutnya, keterampilan berkomunikasi bukan hanya sebatas lisan melainkan juga tulisan. Menulis Arif, menulis dapat menggambarkan cara berpikir seseorang.

Baca Juga: Cegah Polusi Udara, Ketua DPRD Minta Pemkot Bogor Maksimalkan Perda RTH hingga Uji Emisi Kendaraan Dinas

“Oleh karena itu, kita memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk tugas akhirnya tidak harus penelitian dan skripsi. Mereka bisa menulis (proyek) apa yang diminati dalam proses peningkatan skills,” tutur Arif.

Ia juga mengatakan menulis merupakan skill mutlak sebab saat bekerja pun masih menggunakan kemampuan ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X