Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini membagikan 1.265 Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk siswa SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Ambon, Maluku. Ia mengatakan, bantuan pendidikan yang diberikan melalui KIP merupakan bentuk investasi pemerintah dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas.
Presiden Jokowi menyatakan, pembagian ribuan kartu KIP kepada pelajar adalah investasi untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di mana pun. Karena pembangunan SDM penting dalam persaingan antarnegara dan persaingan antarindividu. “Dan kita harus siapkan mulai sekarang,” ujar Presiden Jokowi.
Pembagian KIP oleh Presiden Jokowi di Kota Ambon berlangsung di SMP Negeri 2 Kota Ambon. Beberapa pejabat negara yang turut menyertai Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut antara lain Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Gubernur Maluku Said Assagaff.
Presiden juga mengingatkan dana bantuan KIP benar-benar digunakan untuk kegiatan belajar, seperti membeli buku atau seragam. “Tidak boleh untuk membeli pulsa. Hati-hati kalau ada yang membeli pulsa, kartunya dicabut,” katanya.
Ia juga mengimbau para siswa agar dapat menabung dari dana manfaat KIP. “Uang itu bisa diambil di BNI dan BRI. Tapi kalau tidak perlu jangan diambil dulu biar ditabung,” tuturnya.
Presiden Jokowi juga berpesan agar para siswa belajar dengan baik, beribadah yang rajin serta olahraga yang rutin.
Sebelumnya, Menko PMK Puan Maharani mengatakan, tahun ini KIP akan dibagikan kepada 16,4 juta anak di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut sudah termasuk 896 ribu KIP untuk anak yatim piatu dan panti asuhan. Besarnya dana manfaat dari KIP yakni Rp450 ribu/tahun untuk siswa SD, Rp750 ribu/tahun untuk siswa SMP dan Rp1 juta/tahun untuk siswa SMA/SMK. (*/ram/dit)