METROPOLITAN – Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Indonesia Rizal Ramli ikut meriahkan ’Spensa Day 2017’ di SMP Negeri 1 Bogor. Selain Rizal Ramli, Walikota Bogor Bima Arya yang merupakan alumni SMPN 1 Bogor turut hadir dan memberikan motivasi kepada para siswa yang hadir.
Menjadi seorang menteri memang bukan hal yang mudah, butuh pemikiran dan tanggung jawab besar dalam menjalankannya. Hal itulah yang diceritakan Rizal Ramli kepada para siswa SMPN 1 Bogor dalam acara ’Spensa Day 2017’. Rizal juga memberikan kunci sukses dengan 4G yang diyakininya yaitu, God Willing, Gesit Otak, Gesit Tangan dan Gesit Gaul. “Kalau modal pintar saja tidak akan terlalu sukses, semua 4G itu harus dimiliki,” ujarnya dalam motivasi yang diberikan kepada para siswa SMPN 1 Bogor.
Rizal yang genap berusia 62 tahun itu berkisah, sebagai anak yatim piatu yang sudah ditinggal sejak usia enam tahun, ia mengalami kepahitan, kesedihan dan penderitaannya. Hal tersebut menjadi kekuatan bagi dirinya untuk lebih maju, bahkan Rizal juga mengaku sejak kecil dirinya sudah mempunyai hobi membaca buku, khususnya kamus bahasa Inggris dan buku fisika.“Saya dulu memilih bidang bahasa Inggris, matematika, sains dan juga sejarah. Semua bidang tersebut banyak manfaatnya,” terangnya.
Ia juga berharap ada alumni di SMPN 1 Bogor yang menjadi tokoh di kancah nasional seperti dirinya, karena menurutya kesempatan tersebut terbuka lebar terlebih jika para siswa mempunyai kemampuan. “Semua memiliki kesempatan yang sama, tinggal gimana kitanya mau atau tidak untuk bisa maju dan berkembang,” paparnya.
Sementara itu, Bima Arya juga ikut memberikan motivasi kepada seluruh siswa yang ada dalam ’Spensa Day 2017’ tersebut. Menurutnya, hidup itu tentang siapa yang kalian kenal, karena banyak orang sukses sekarang yang waktu sekolah nilainya tidak bagus, tetapi banyak mengenal orang serta kreatif menjadi lebih sukses.
Orang nomor satu di Kota Bogor ini berpendapat, kunci menjadi sukses diawali dengan kemampuan mengenali diri sendiri. Jika sudah mengenali dirinya, ia tahu apa yang menjadi tujuan hidupnya dan bisa turut membantu orang lain. “Saya sejak kecil sudah tahu apa tujuan saya dan saya selalu ingat pesan bapak saya, kalau hidup itu hanya sekali maka harus memberi arti dan jangan diperbudak materi,” ungkap Bima.
(tur/ar/mam/dit)