Senin, 22 Desember 2025

Skip Challenge Bahayakan Pelajar

- Jumat, 17 Maret 2017 | 08:29 WIB

METROPOLITAN – Direktur Pem­binaan Pendidikan Keluarga Kemen­dikbud Sukiman mengatakan, permai­nan skip challenge atau pass out challenge sangat berbahaya. Permai­nan dengan cara menekan dada se­keras-kerasnya selama beberapa waktu dan menyebabkan anak terse­but kejang dan pingsan bisa meny­ebabkan kerusakan otak, bahkan kematian. ”Anak-anak menganggap permainan ini sebagai sebuah pen­galaman yang menantang. Mereka tidak menyadari bahwa sebetulnya mereka pingsan karena asupan oksi­gen ke otak terhenti beberapa saat,’’ ujarnya.

Menurut dia, konsumsi utama otak adalah oksigen dan kekurangan asu­pan oksigen dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Kerusakan ini bisa menyebabkan kelumpuhan atau kematian. Sehingga, permainan ini sangat berbahaya.

Oleh karena itu, Sukiman meminta remaja wajib menyetop permainan tersebut dan mencari permainan lain yang menyenangkan dan menyehat­kan. Selain itu, pengawasan terhadap potensi perilaku menyimpang dari para siswa tidak cukup oleh guru, te­tapi harus melibatkan semua pihak.

Sebab, lanjut dia, sesama siswalah yang paling tahu adanya berbagai penyimpangan tersebut, tetapi se­ringkali mereka tidak ada keberanian untuk mengadu. Mekanisme penga­duan yang aman (perlindungan saksi) perlu dibuat oleh pengelola sekolah, yaitu menerima pengaduan dengan merahasiakan pengadunya. Selanjutnya, pihak sekolah yang ha­rus menindaklanjuti. ’’Jadi kalau ada tangkap tangan, pihak sekolahlah yang melakukan. Pengaduan sifatnya hanya sebuah informasi. Di seputar sekolah anak-anak juga sering nong­krong-nongkrong, merokok dan membuat kegaduhan tanpa ada yang peduli. Ini membutuhkan kerja sama dengan masyarakat lingkungan,’’ te­rangnya.

(rep/mam/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X