Minggu, 21 Desember 2025

Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi 186 Ribu Guru

- Jumat, 31 Maret 2017 | 09:55 WIB

METROPOLITAN – Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudaya­an (Kemendikbud) menargetkan pening­katan kompetensi 186 ribu guru Pendi­dikan Anak Usia Dini (PAUD), TK, TPA dan Pendidikan Masyarakat selesai. Hal ter­sebut dilakukan agar peserta didik mem­punyai kualitas dan dapat memajukan bangsa dan negara.

Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Pendidikan Ma­syarakat Abdoellah mengatakan, memang saat ini masih banyak guru yang kompe­tensinya kurang baik, sehingga pihaknya harus meningkatkan kompetensi para guru tersebut agar berkualitas. “Ada 186 ribu harus tuntas sampai akhir 2019. Itu atas permintaan ibu negara (Iriana Joko Widodo),” ujarnya.

Abdoellah menjelaskan, ada 531 ribu lebih guru pendidikan nonformal, TPA, TK, PAUD dan Pendidikan Masyarakat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 312 ribu bukan sarjana. Pemerintah tengah beru­paya menuntaskan 312 ribu guru tersebut. “Saat ini, GTK telah melatih 125 ribu orang melalui diklat berjenjang, lanjutan dan mahir. Penuntasan peningkatan kompe­tensi guru merupakan instruksi Ibu Ne­gara Iriana Joko Widodo pada Kemen­dikbud,” terangnya.

Untuk mempercepat peningkatan kom­petensi guru, Kemendikbud menggandeng dinas pendidikan kabupaten/kota untuk menurunkan tim membina para guru. Pada 2017, ia menjelaskan, Kemendikbud akan melatih 10 ribu guru di seluruh In­donesia. Pun Kementerian Desa bekerja sama dengan Bank Dunia berkomitmen memberi pelatihan pada 7.500-an guru. Ia berharap, masing-masing dinas kabu­paten/kota dapat melatih setidaknya 2.500 guru.

Abdoellah menyebut, pemerintah juga akan memberdayakan Pusat Kerja Gugus (PKG) untuk memberikan pelatihan di daerah. Ia menyebut, saat ini hanya 71 persen pemerintah daerah yang men­galokasikan APBD-nya untuk pember­dayaan guru pendidikan nonformal.

Ia mengatakan, setidaknya ada sejum­lah nilai yang ingin diberikan pada guru agar mengajari anak-anaknya. Seperti karakter, tata nilai, kerja keras, royal, be­lajar keras, tanggung jawab, pengembangan intelektual. Pengajaran nilai-nilai karakter pada anak harus dilakukan melalui pem­biasaan dan cara yang menyenangkan.

(rep/mam/dit)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X