METROPOLITAN-Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor Fahrudin mengajak seluruh pengelola pendidikan, agar lebih proaktif lagi dalam melihat psikologis para peserta didiknya. Terlebih, untuk satuan pendidikan tingkat SMA/SMK yang berada di wilayah Kota Bogor, dalam mengidentifikasi persoalan tauran pelajar hingga penyalahgunaan obat terlarang.
"Kita harus peka terhadap perubahan yang dapat mencelakakan dan membahayakan peserta didik. Jadi, mari kita bersama-sama mempertahankan 'Kota Layak Anak' yang disandang Kota Bogor," ujar Fahrudin saat acara pertemuan dalam mensikapi kenakalan dan penyimpangan prilaku pelajar dengan Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol.Ulung Sampurna Jaya di aula SMK Negeri 3, Jalan Pajajaran, Kecamatan Bogor Tengah, kemarin. Sementara itu, Kapolres Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna membeberkan beberapa kejadian yang melibatkan pelajar hingga viral media sosial (medsos), mengenai tawuran.
“Bukan jumlah yang sedikit para pelajar mati sia-sia karena tauran, oleh karena itu harus semua pihak wajib terlibat untuk menyelesaikanya agar tidak ada lagi korban jiwa,” imbuhnya. Ulung berharap, agarseluruh unsur terkait segera duduk bersama dalam membentuk formulasi maupun regulasi dalam mengatasi kenakalan pelajar, menuju Kota Bogor yang ramah anak.
“Jadi dengan adanya pertemuan yang mengusung tema mencegah penyimpangan prilaku siswa melalui sekolah ramah anak, mari kita bersama-sama membentuk formula dalam menghadapi kenakalan pelajar yang akhir-akhir ini sudah sangat mengkhawatirkan," beber Ulung.
Senada, Kapolsek Bogor Tengah Kompol Syaefudin Gayo meminta agar formulasi tersebut harus secepatnya direalisasikan agar dapat memberi sangsi tegas bagi para oknum pelajar yang turut serta dalam tindak kejahatan, seperti tawuran pelajar.
"Kami akan tetap menindak tegas para oknum pelajar yang terlibat dalam tawuran pelajar, apalagi hingga melukai korbannya," tandasnya (tur/ar/yok)