Waka Kesiswaan SMA BBS Tito Adi Dewanto mengatakan, hal ini harus disesuaikan dengan dinamika global yang peduli pada lingkungan dan berwawasan kebangsaan melalui pelayanan prima, transparan dan akuntabel.
“Salah satu kegiatan yang diimplementasikan dari semua itu adalah BBS Agro Eduwisata yakni, sebuah gerakan kewirausahaan yang dilakukan siswa-siswi BBS dengan dasar kepedulian terhadap perubahan iklim dunia,” kata Tito saat ditemui Metropolitan, kemarin
Sebagai contoh, sambung dia, jika siswa yang terlambat datang masuk sekolah akan dikenakan sangsi hukuman berupa membuat kompos tanaman dan menanam jambu kristal di lingkungan sekolah, dimana itu semua diolah langsung oleh siswa dengan panduan dari guru pembimbing.
“Tujuan hukuman ini adalah mengajarkan siswa untuk memiliki jiwa wirausaha sejak dini, dimana ini bisa menjadi inspirasi mereka saat lulus nanti,” tegasnya
Tito menambahkan, dari kegiatan siswa dalam BBS Agro Eduwisata ini mampu menghasilkan media tanaman subur (metabur) lalu selain itu lingkungan sekolah pun menjadi bersih dari sampah organik seperti daun, selain itu juga memiliki nilai ekonomis.
(lis/tur/ar/yok)