Ketua Dewan Pendidikan kota Bogor, Apendi Arsyad mengatakan dengan adanya diskusi tersebut Dewan Pendidikan ingin membangun kesadaran publik terhadap bahaya Lesbi Gay Biseksual dan Transgender (LGBT), khusunya di dunia pendidikan dan keluarga di kota Bogor. Menurutnya LGBT merupakan masalah menular dan berbahaya.
"Saya mendapat informasi dari seminar yang saya ikuti dan media sosial, LGBT ini semakin marak, kemudian kemarakan ini tentu ada agend-agenda global mencoba Indonesia di jadikan objek untuk perkembang biakan LGBT dengan dana yang cukup besar," ujarnya.
Menyikapi dugaan kondisi tersebut Apendi mengatakan bahwa menurut para ahli LGBT bahwa dampak dari LGBT itu bisa menular. Ia pun menegaskan bahwa Dewan Pendidikan tidak akan tinggal diam untuk menyelamatma pendidikan, sekolah dan keluarga dari bahaya LGBT.
"Makanya Kami bergadengan dengan PKK kota Bogor, pendidikan domainnya dengan sekolah dan PKK domainnya dengan keluarga, jika ini LGBT marak di pendidikan dan di keluarga bangsa ini bisa hancur, karena kekuatan bangsa dan negara itu ada di pendidikan dan keluarga,"katanya.
Untuk itu Apendi mengatakan bahwa masyarakat harus pro aktif menangkal dan melawan LGBT.
"Mayoritas di Indonesia ini umat islam, dan di kitab suci agama apapun hubungan sesama jenis itu diharamkan, dan untuk kesehatan juga tidak baik, secara sosiologi juga sangat berbahaya," ucapnya.
(tib/mam)