METROPOLITAN - Wali Kota Bogor, Bima Arya, akan menyiapkan dua metode untuk mengatasi kenakalan pelajar. Yakni, merekrut anak-anak baik untuk inspiratif dan merekrut anak-anak di jalanan atau yang terlibat tawuran untuk dibina. Sebab, mengatasi permasalahan perlu dilakukan dari ujung ke ujung alias dari hulu ke hilir. ”Kita harus mengutamakan semangat patriotisme dan membagi cerita inspiratif generasi muda yang sukses. Seperti atlet Asian Games yang banyak menorehkan prestasi membanggakan Indonesia,” ujar Bima dalam seminar sehari bertajuk ”Mencari Akar Masalah Kenakalan Pelajar dan Upaya Mengatasinya” di Graha Pakuan Siliwangi, Universitas Pakuan, Kota Bogor, yang diikuti kepala SD, SMP, SMA/SMK se-Kota Bogor, belum lama ini. Menurut Bima, kenakalan pelajar seperti tawuran masih menjadi masalah utama di Kota Bogor. Untuk mengatasi permasalahan tersebut tentu saja tak hanya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), tapi juga semua stakeholder untuk bersama-sama mencari solusi terbaiknya. Untuk itu akan digalakkan kegiatan pendidikan bela negara yang telah dirumuskan Muspida. Jadi, sambung Bima, fenomena tawuran harus disikapi bersama. Apalagi kalau ini sangat terdesak dan luar biasa. Permasalahan ini tak akan selesai jika mementingkan dan menempatkan ego sektoral di atasnya. Sebab, yang diperlukan menegakkan disiplin kepada siswa yang terlibat dan cara pandang baru dari semua sekolah. ”Tugas kita tak hanya membangkitkan keterdesakan, tapi juga membangkitkan optimisme,” ujarnya. (tur/a/sal/py)