Senin, 22 Desember 2025

BOS Belum Cair, SDN di Kota Bogor Terpaksa Ngutang

- Selasa, 4 September 2018 | 10:45 WIB

METROPOLITAN - Pengelola Se­kolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Bogor, mulai mengeluh. Karena, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) APBN triwulan ketiga, belum kunjung turun. Padahal, penggunan­nya tinggal sebulan lagi. Akibatnya, sekolah terpaksa mencari dana ta­langan untuk membayar honor guru dan operator sekolah serta untuk memenuhi operasional Ke­giatan Belajar Mengajar (KBM). ”Masalah gaji guru honor tidak bisa ditunda-tunda. Karena, itu men­cakup biaya hidup mereka. Yah, mau gak mau, kami harus cari pinjaman alias ngutang, sebelum dana BOS APBN triwulan ketiga, turun,” ujar sejumlah Kepala SDN di wilayah Kecamatan Bogor Utara dan Bogor Timur, yang minta namaya tidak ditulis di koran ini, Senin kemarin. Menurut mereka, selama ini sum­ber anggaran pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sekolah hanya mengandalkan dana BOS. Karena, sekolah dilarang memungut biaya pendidikan. Apabila, dana BOS tersebut mengalami keterlambatan tentu sekolah kebingungan, karena tidak memiliki sumber anggaran lain. Karena itu, satu-satunya sekolah mengutang terlebih dahulu untuk menutupi biaya operasional sekolah, termasuk pembayaran guru honorer. ”Kami sudah biasa jika dana BOS terlambat mengutang dengan nilai Rp20 juta per bulan,” kata mereka. Menanggapi hal itu, Tedy Kusnadi, salah seorang pejabat yang mengu­rus dana BOS pusat mengakui, dana BOS APBN untuk triwulan ketiga mengalami keterlambatan cair, khu­susnya di sekolah negeri. ”Kita tinggal menunggu saja. Soal­nya, laporan triwulan kedua kita sudah tidak masalah dan menunggu pencairan. Tapi,   Kalau kata Pro­vinsi Jawa Barat, bisa dicairkan, be­sok pun cair. Yah, mungkin ada wi­layah yang belum beres laporan triwulan keduanya, akhirnya semua terkena imbasnya,” ujar Tedy. (tur/ar/sal)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X