METROPOLITAN – Wali Kota Bogor, Bima Arya, menghadiri Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-Dikmas) tingkat Kota Bogor di Lapangan Softball GOR Pajajaran, Tanahsareal, Rabu (19/9). Didampingi sang istri yang juga bunda PAUD Kota Bogor Yane Ardian, kedatangan keduanya disambut lagu ‘Bogor Kota Kesayangan’ yang dinyanyikan 2.500 murid PAUD dan 500 pendamping.
Bima Arya berpesan kepada orang tua bahwa anak merupakan investasi di dunia dan akhirat. “Anak itu titipan Allah. Harus dijaga dan dididik dengan baik. Anak akan meniru tingkah laku orang tua. Apabila orang tua berperilaku baik dan hebat, anak akan mencontoh untuk berperilaku baik dan hebat pula, demikian juga sebaliknya,” bebernya.
Ia menambahkan, pemkot melalui TP PKK terus berupaya mewujudkan ketahanan keluarga dan kota ramah anak. “Yang harus lebih berperan adalah orang tua serta guru-guru. Jika orang tua menjadi keteladanan, Insya Allah anak-anaknya menjadi anak yang hebat dan juara. Kalau guru-gurunya inspiratif pasti murid murid akan mengikuti. Kota Bogor akan betul-betul fokus menjadikan keluarga, rumah tangga sebagai sumber keteladanan dan menjadikan guru-guru sumber inspiratif bagi semua,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Bima Arya berinteraksi dengan anak PAUD. Bima menanyakan sejumlah cita-cita dan harapan. Ada yang ingin menjadi wali kota, polisi, dokter dan sejumlah profesi lainnya. Lalu, anak-anak tersebut diajak melepas balon harapan ke udara sebagai simbol bahwa untuk menggapai cita-cita setinggi langit harus terus berjuang.
Lalu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin, mengatakan, selain Gebyar PAUD, juga dilakukan peluncuran lagu PAUD Kota Bogor yang dinyanyikan Yane Ardian.
”Saat ini ada 400 PAUD se-Kota Bogor. Kami terus siapkan, tingkatkan perkembangan baik secara fisik,mental dan pengetahuan. Jadi, lewat PAUD kita siapkan untuk masa depan yang cerah, ceria, sehat dan cemerlang,” paparnya. Dalam gebyar PAUD ini ditampilkan juga pameran kerajinan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). “Kami menargetkan Kota Bogor minimal memiliki satu PKBM di satu kelurahan. Sehingga ada pusat kegiatan belajar masyarakat di setiap kelurahan dan ini diharapkan menjadi solusi dalam meningkatkan lama masa belajar di Kota Bogor,” pungkasnya.(tur/ar/mam)