METROPOLITAN - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia memberikan penghargaan terhadap 51 pegiat seni dan budaya. Penghargaan ini diberikan sebagai bagian integral pembangunan karakter bangsa, sekaligus upaya memajukan kebudayaan bangsa. Pemberian ini rasa hormat pemerintah dan apresiasi pemerintah agar budayawan menularkan ke generasi muda,” kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Nadjamuddin Ramly dalam acara bertajuk ”Malam Anugerah Kebudayaan Tahun 2018” di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbud, Jakarta Pusat, Rabu (26/9). Hal ini menjadi sangat penting dan strategis sebagai upaya menciptakan iklim yang kondusif bagi proses kreatif, sekaligus upaya pelestarian nilai-nilai budaya bangsa. Karenanya, sejak digulirkan tahun 2012 terus dilakukan evaluasi penyelenggaraan, baik secara kuantitas maupun kualitasnya. ”Semoga penghargaan ini menjadi kenangan bahwa ada kepedulian dari pemerintah terhadap para budayawan,” ungkap dia. Sementara itu, salah satu tim penilai, Taufik Rahzen menjelaskan, sebagai momentum penyelenggaraan Malam Anugerah Kebudayaan dan Pameran Karya Anak Bangsa ini harus dimaknai secara baik, sebagai karya seni yang mengandung nilai-nilai estetika, etik, edukatif, entertaintment dan diharapkan dapat menggugah secara emosional penonton dalam melakukan reinterprestasi. ”Di dalam prosesinya, penghargaan kebudayaan tidak hanya sekadar simbolis, tetapi dalam lagi memberikan inspirasi baru bagi banyak pihak, khususnya generasi muda tentang bagaimana proses berkarya para tokoh, bagaimana pewarisan nilai-nilai berlangsung melalui pameran karya anak bangsa,” katanya. Sekedar diketahui, beberapa musisi terkenal yang memperoleh penghargaan antara lain Ebiet G. Ade yang mendapatkan Gelar Tanda Kehormatan Presiden RI Kelas Satyalancana Kebudayaan. Selain itu, Glenn Fredly yang mendapatkan penghargaan Kategori Pencipta, Pelopor, dan Pembaru. Sedangkan, untuk Kategori Pemerintah Daerah diperoleh oleh Kota Tomohon, Sulawesi Utara dan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.(lip/rez)