METROPOLITAN - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengirimkan 95 dari 100 guru terpilih ke Malaysia. Ini dilakukan pemerintah untuk menjamin terpenuhinya hak anak Indonesia mendapatkan pendidikan bermutu di Negeri Jiran. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mereka akan ditempatkan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di wilayah Sabah dan Sarawak. Pengiriman guru dilakukan sejak Kamis hingga Jumat (1-2/11). ”Sisanya akan diberangkatkan ke Kuching Malaysia, setelah perizinan rampung. Hingga saat ini ada 294 PKBM di Malaysia dengan rincian 155 jenjang SD dan 139 jenjang SMP,” katanya. Muhadjir berpesan para guru harus proaktif mencari siswa bagi PKBM, karena kondisi di sana jauh berbeda dengan kondisi sekolah di kota besar di Indonesia. ”Ini tanggung jawab yang besar dalam membawa nama Indonesia sekaligus pengabdian. Anda (sebagai guru, red) adalah wajah dari negara Indonesia di Malaysia,” katanya. Mendikbud mengungkapkan, saat ini masih ada 100.000 anak TKI yang belum terlayani pendidikannya. ”Kita (pemerintah, red) baru bisa melayani 28.000, sekarang mau dinaikkan sampai 50.000 targetnya,” tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu. Sementara itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar Kemendibud, Praptono, mengatakan, kegiatan belajar mengajar di lokasi penempatan harus tetap berjalan meskipun pendukung delapan standar nasional pendidikan tidak tersedia sepenuhnya. Sarana prasarana yang terbatas, kelebihan jam kerja dan lainnya menjadi tantangan para guru. ”Semoga anak-anak Indonesia di Malaysia bisa terlayani pendidikannya dan meraih masa depan yang lebih baik, sehingga melalui pendidikan akan memutus rantai kemiskinan dan kebodohan,” ujarnya.(krj/rez/py)