METROPOLITAN - Pemerintahan Presiden Joko Widodo memprioritaskan pengembangan dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas pada 2019. Anggaran yang disiapkan dalam APBN pun difokuskan untuk mewujudkan hal tersebut.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, menjelaskan, langkah itu akan tercermin dalam fokus belanja pemerintah pada 2019 sebagai upaya memperkuat instruksi tersebut.
”Satu komitmen kami (pemerintah, red) yakni mengalokasikan dana di bidang pendidikan 20 persen, yang tahun ini sejumlah Rp492,5 triliun atau naik dari 2018 sebesar Rp435 triliun,” bebernya.
Selain itu, akan dilanjutkan dengan program afirmasi, di mana Presiden Jokowi telah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan percepatan perbaikan sekolah dan universitas dengan alokasi khusus lebih dari Rp6 triliun.
”Saat ini ada di dikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) untuk mempercepat pembangunan sekolah. Presiden ingin masif agar cepat selesai,” ujarnya. Lalu, ada pula program vokasi yang akan semakin diperkuat anggaran 2019 mencapai Rp17 triliun.
Anggaran itu naik dibandingkan 2018 yang masih di bawah Rp10 triliun. ”Selain anggaran meningkat, ini juga akan dilakukan lintas kementerian,” katanya.
Termasuk untuk LPDP, sambung dia, akan ada tambahan anggaran baru 2019 yang diyakini akan meningkatkan jumlah siswa Indonesia yang mendapatkan fasilitas beasiswa S2 dan S3.
”Karena ini akan meningkatkan tambahan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bisa sampai Rp20 triliun. Lalu, dana manfaatnya bisa digunakan untuk mengarahkan agar siswa mendapatkan pendidikan lebih lanjut,” katanya.
”Kami juga akan menyediakan dana abadi untuk riset, karena riset jadi modal untuk bisa meningkatkan SDM,” ujarnya. Berdasarkan data fokus belanja pemerintah 2019, pemerintah terlihat berorientasi mendukung pembangunan SDM, peningkatan daya saing, ekspor dan investasi.(*/feb/py)