METROPOLITAN - Pendidikan (Disdik) Kota Bogor akan mengutamakan calon Peserta Didik Baru (PDB) Tahun Pelajaran 2019/2020 tingkat satuan pendidikan di 20 SMP negeri di Kota Hujan. Bahkan, bobot nilainya lebih tinggi dari hasil Ujian Nasional (UN), prestasi dan apirmasi.
”Ya, siswa baru akan diutamakan warga setempat atau jarak terdekat dari sekolah yang akan dituju. Bobot nilainya sekitar 70 persen. Jadi, perbedaan dengan tahun sebelumnya, hanya dari bobot nilai jarak terdekat dari sekolah ke rumah saja.
Kalau tahun sebelumnya dengan sistem pemetaan (zonasi),” ujar Kepala Subbagian (Kasubbag) Perencanaan Palaporan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Jajang Koswara, kemarin.
Sedangkan untuk tingkat satuan pendidikan SDN juga sama dengan penerimaan tingkat SMPN. Calon PDB yang diutamakan, jarak dari rumah ke sekolah dan usia calon peserta dengan dilampirkan Kartu Keluarga (KK) orang tua bersangkutan.
Jadi, Jajang berkeyakinan optimalisasi zonasi dalam penerimaan siswa baru berjalan lebih baik dan mencerminkan keberadilan. Untuk itu, ke depan semua sekolah di Kota Bogor akan didorong memiliki kualitas yang baik.
“Bahkan, penerapan sistem zonasi didesain untuk pemerataan pendidikan dan mengatasi persoalan ketimpangan di masyarakat. Selain itu, sistem zonasi juga menjadi langkah strategis dalam penerapan pendidikan karakter,” tandasnya. ( tur/ar/feb/py)