Senin, 22 Desember 2025

Kabupaten Bogor Minim SLB

- Kamis, 28 Februari 2019 | 09:43 WIB

METROPOLITAN – Kepala Se­kolah Luar Biasa Swasta (SLBS) Ayah Bunda Parungpanjang, Titin Sulistiawati, menyoroti ketidak­seimbangan jumlah SLB di Ka­bupaten Bogor untuk melayani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di 40 kecamatan. Sedangkan saat ini jumlah SLB di Kabupaten Bo­gor hanya enam. ”Enam unit SLB negeri itu di antaranya, satu SLB negeri dan lima SLB swasta. Saya minta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menambah jumlah SLB karena Kabupaten Bogor punya 40 keca­matan,” ujar Titin. Peraih juara 1 Een Sukaesih Award tingkat TKLB 2016 ini menerang­kan, sekolah inklusif belum men­jadi jalan keluar bagi ABK. Sebab, sekolah inklusif diperuntukkan terhadap ABK tingkat ringan. ”Ka­lau tingkat berat itu harus di SLB. Makanya jumlah SLB harus di­tambah,” katanya. Titin juga meminta Pemkab Bo­gor ikut berperan dalam pendi­dikan siswa berkebutuhan khu­sus, karena anak tersebut meru­pakan warga Kabupaten Bogor. Walaupun wewenang pengelo­laan SLB ada di Pemprov Jawa Barat. ”Pemkab Bogor minimal menyediakan lahan untuk bangu­nan SLB dan membantu peguru­san izin atau legitimasinya. Per­nintaan tambahan SLB ini pernah kami suarakan tapi belum menda­pat respons,” jelasnya. Akibat kekurangan SLBN, lanjut dia, 4.161 guru PNS untuk tingkat SLB lebih banyak bertugas di SLBS ketimbang di SLBN. ”Penambahan SLBN ini keniscayaan karena data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah guru PNS seba­nyak 4.161 orang. Lalu 957 orang guru mengajar di SLBN, 3.204 orang guru lainnya mengajar di SLBS,” jelasnya. (inl/mam/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X