METROPOLITAN - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, mengaku kaget banyak guru yang sudah 20 tahun mengabdi namun masih berstatus honorer. Saat ditanya berapa orang yang mengabdi 10 tahun, banyak tangan teracung ke atas. Ia tidak heran.
Saat menanyakan lagi berapa banyak guru yang sudah mengabdi 20 tahun tapi masih honorer, Muhadjir terkejut lantaran masih banyak tangan teracung ke atas. ”Wah masih banyak ya, coba naik ke atas (panggung, red) sini,” ujarnya. Hanya lima guru yang naik ke atas panggung. Satu per satu, mereka memperkenalkan diri kepada mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu. Dari kelima guru itu, paling lama mengabdi selama 32 tahun di kawasan perairan, Pulau Rimau, Banyuasin. ”Saya sudah ikut tes P3K, semoga lulus,” ujarnya diaminkan Muhadjir. Sedangkan perwakilan lainnya mengaku sudah mengabdi sejak 1999. Gaji yang diterimanya saat ini RP750.000. ”Saya guru di SDN Air Kumbang mulai 1999. Gaji saya Rp750.000 sebulan. Tidak cukup apa-apa. Sertifikasi belum, apalagi mau diangkat jadi PNS,” katanya. Mendengar pernyataan itu, Muhadjir berjanji akan meningkatkan kesejahteraan guru honorer secara bertahap. Saat ini ada 800.000 guru honorer di Indonesia yang bernasib sama dengan guru di Banyuasin. ”Guru itu orang paling ikhlas di dunia. Membesarkan anak orang lain, anaknya sendiri belum tentu sebesar anak orang lain itu. Menjadikan anak orang lain bupati seperti Pak Askolani ini, meskipun anaknya tidak menjadi bupati. Walaupun gajinya sedikit, ikhlas ya,” bebernya. (*/feb/py)