METROPOLITAN – Hasil UNBK SMP sebagian telah diumumkan pada Selasa (28/5). Hal itu berdasarkan jadwal yang telah diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pihak kemendikbud telah menyerahkan hasil UNBK SMP 2019 ke pemerintah daerah pada Jumat (24/5).
Mengutip dari laman resmi kemendikbud.go.id, secara umum terjadi kenaikan hasil UN, baik dari jenjang SMP dan MTs negeri maupun swasta. Hal itu disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Totok Suprayitno, saat menyerahkan hasil UN 34 provinsi di kantor kemendikbud, Jakarta (24/5).
“Terjadi kenaikan prestasi anak-anak. Ini terlihat dari yang (tahun lalu) UNBK ke (tahun ini) UNBK terjadi kenaikan di semua jenis sekolah. Seperti di SMP, MTs negeri maupun swasta,” ujar Totok Suprayitno. Untuk paket B, meskipun tidak mengalami kenaikan seperti di SMP dan MTs, untuk mata pelajaran matematika dan sains tetap terjadi kenaikan. Kenaikan tersebut diukur berdasarkan sekolah yang telah mengikuti UNBK dua tahun berturut-turut.
Hal tersebut karena sekolah yang telah melaksanakan UNBK dianggap memiliki integritas seratus persen. Sedangkan hasil UNBK SMP 2019 akan diumumkan pada 27-28 Juni 2019 di masing-masing sekolah. Lalu dari sisi kecurangan, Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud, Muchlis Rantoni Luddin, menyebut masih ada kecurangan pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Berdasarkan hasil verifikasi, sebanyak 55 anak melakukan pelanggaran. Untuk penanganannya, pelaku kecurangan mendapatkan sanksi berupa nilai “0”. Namun mereka mendapatkan kesempatan ujian ulang pada 12 Juni di sekolah masing-masing.
Sementara itu, UNBK yang disebut Computer Based Test (CBT) merupakan sistem ujian nasional dengan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan. Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pada 2016 dilaksanakan UNBK dengan mengikutsertakan 4.382 sekolah dari 984 SMP/MTs, 1.298 SMA/MA dan 2.100 SMK.
Jumlah sekolah yang mengikuti UNBK 2017 melonjak tajam menjadi 30.577 sekolah, terdiri dari 11.096 SMP/MTs, 9.652 SMA/MA dan 9.829 SMK. Meningkatnya jumlah sekolah UNBK pada 2017 seiring kebijakan resources sharing yang dikeluarkan kemendikbud yakni memperkenankan sekolah yang sarana komputernya masih terbatas UNBK di sekolah lain yang sarana komputernya sudah memadai.
Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah). Lalu ujian siswa dilayani server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload). (*/feb/py)