METROPOLITAN - Mahasiswa Semester II Program Studi Sains Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Djuanda Bogor (Unida) Bogor menggelar pelatihan jurnalistik pencarian dan penulisan berita di gedung D FISIP, Senin (1/7). Mengusung tema ‘Menjadi Generasi Anti Hoax’, pelatihan ini diikuti 97 mahasiswa dari kelas reguler dan kelas sore.
Pelatihan yang dimulai pukul 10.00 – 16.30 WIB ini bekerjasama dengan Surat Kabar Harian Metropolitan. Melibatkan Redaktur Senior Maulana Yusuf dan Redaktur Harian Muhamad Imam. Dosen Pengampu Mata Kuliah Dasar-dasar Penulisan, Agustini mengatakan, pelatihan jurnalistik merupakan kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa. Dalam pelatihan ini, mahasiswa mencari bahan berita atau informasi yang mempunyai nilai berita. Selanjutnya, mengumpulkan fakta-fakta peristiwa dan fakta-fakta pendapat dari keterangan narasumber terkait dengan suatu kejadian atau peristiwa yang hangat dibicarakan banyak orang.
Dengan pelatihan ini, mahasiswa diharapkan memahami dan mampu membedakan antara fakta peristiwa yang terjadi dengan kesaksian, bukti dan nonfakta. Setelah mendapat materi, mahasiswa melakukam peliputan langsung yang kemudian diolah menjadi berita berdasarkan kaidah jurnalistik. “Mahasiswa sebagai calon seorang jurnalis harus mengetahui darimana informasi berasal dan siapa sumbernya. Memperhatikan keberimbangan sumber berita dari berbagai sumber berita, karena jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh,” kata Agustini.
Menurutnya, tema ‘Menjadi Generasi Anti Hoax’ yang diangkat sangat menarik. Bila mahasiswa menjadi jurnalis, penulisan berita harus berdasarkan fakta, bukan hoaks yang dapat memberikan pemahaman yang salah kepada masyarakat terhadap suatu fakta.
Ketua Pelaksana Pelatihan Jurnalistik Windi Farida mengatakan, pelatihan jurnalistik pencarian dan penulisan berita ini memberikan pengalaman kepada para peserta untuk mencari bahan berita secara langsung dan menuliskannya menjadi berita. “Saya berharap semoga para peserta setelah mengikuti pelatihan ini menjadi bisa membuat berita dan menjadi jurnalis yang handal” harap Windi.
Salah seorang peserta pelatihan M Yassar Syawaludin mengaku pelatihan ini sangat bermanfaat dan seru. Sebab, memberikan pembekalan kepada mahasiswa. (*/fin)