METROPOLITAN - Selama sepekan pelajar SMAN 10 Kota Bogor sedang mengikuti ujian harian. Hanya saja, ujian kali ini agak berbeda. Mereka tak lagi mengerjakan soal di atas kertas, melainkan melalui handphone (HP) siswa.
Wakil Kepala SMAN 10, Deden Cahyana, mengatakan, ujian dengan HP android harus sudah dikenalkan sedini mungkin kepada pelajar untuk menghadapi ujian akhir sekolah yang akan menggunakan sistem android seperti ini. “Mayoritas pelajar kan punya HP android. Sambil memanfaatkan potensi yang dimiliki pelajar, kita adakan ujian berbasis android,” katanya. Disinggung bagaimana dengan siswa yang tidak punya HP android, Deden menuturkan, pihak sekolah tetap menyediakan fasilitas lain yakni menggunakan komputer.
“Ada hampir dua ruangan peserta menggunakan komputer di laboratorium. Dari kondisi itu, kita sudah bisa memahami bahwa tidak semua pelajar punya HP android. Untuk itu, fasilitas penunjang lain seperti komputer kita sediakan,” bebernya.
Sebelum ujian, menurut Deden, para guru sudah membuat soal ujian bagi siswa dengan aplikasi jaringan android. Setelah semua selesai, para siswa siap mengikuti ulangan harian berbasis android sesuai mata pelajaran yang diujikan.
“Setiap harinya pelajar akan mengerjakan ujian dua mata pelajaran. Karena keterbatasan waktu dan tempat, maka ujian kita gilir antara kelas X, XI dan XII,” bebernya.“Kita lihat saja hasilnya seperti apa. Jika lebih baik akan kita lanjutkan. Tapi jika tidak akan kami evaluasi kelemahan dan kekurangannya,” pungkasnya. (ber/ar/rez/py)