METROPOLITAN - Dua tahun sudah proyek pembangunan masjid SMAN 10 Kota Bogor berjalan. Namun, hingga saat ini bangunan tersebut belum juga berdiri atau rampung. Musababnya, sekolah mengalami kesulitan anggaran untuk membangun masjid tersebut. Sejauh ini, pembangunan masjid tersebut berasal dari anggaran para siswa. Mereka menyisihkan uang senilai Rp500 perhari untuk realisasi pembangunan masjid tersebut. “Biasanya mereka menyisihkan uang jajannya perhari Rp500 ke dalam kotak yang sudah disediakan panitia. Seminggu sekali akan diambil oleh panitia pembangunan masjid,” kata panitia pembangunan Masjid SMAN 10 Kota Bogor, Nimah. Tak hanya para siswa, menurutnya, para orang tua murid dan guru pun saling bahu membahu membantu anggaran pembangunan masjid tersebut. Ini dilakukan lantaran tidak ada bantuan yang diberikan baik dari Pemkot Bogor, Pemprov Jabar maupun Pemerintah Pusat. “Pembangunan masjid ini murni hasil swadaya para orang tua murid, guru dan siswa,” Dalam kesempatan ini, Nimah pun berharap, ke depan ada donatur yang dapat memberikan bantuan untuk pembangunan masjid ini, sehingga pembangunannya cepat selesai dan bisa dipergunakan oleh warga sekolah untuk memperdalam ilmu agama Islam. Seperti pengajian dan salat dhuha berjamaah dan juga kegiatan keagamaan Islam lainnya. “Paling tidak masjid ini untuk meningkatkan iman dan taqwa para siswa-siswi, sehingga mereka mempunyai akhlak yang mulia,” ujarnya. (sal/ar)