METROPOLITAN - Wali Kota Bogor Bima Arya Rabu (6/11) kemarin, menyambut 12 orang tim penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) Berkarakter, tingkat Jawa Barat, di ruang tengah Balaikota Bogor. Usai dilakukan penyambutan, Tim Penilai LSS tingkat Jawa Barat yang berjumlah 12 orang itu, lalu menyebar untuk mendatangi empat lokasi penilaian.
Empat sekolah yang akan dinilai antara lain Taman Kanak-kanak (TK) Kesatuan, SDN Kawung Luwuk, SMPN 4 Kota Bogor, dan SMAN 5 Kota Bogor. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fachrudin, nampak nya sudah jauh jauh hari mempersiapkan beberapa sekolah dari berbagai tingkatan, untuk bisa meraih prestasi diringkat Jawa Barat. Bahkan pria yang akrab disapa Fahmi ini, sangat yakin satu dari empat katagori yang diperlombakannya itu, akan keluar sebagai juara tingkat provinsi Jawa Barat, bahkan hingga ke tingkat nasional. “Saya yakin penilaian ini, dapat membuahkan hasil yang maksimal, dan Kota Bogor, akan bisa meloloskan sekolah sekolah baik, baik TK, SD, SMP dan SMA, lolos ke LSS tingkat Nasional.“ungkapnya.
Paling tidak, tambah Fahmi, satu dari empat katagori ini, akan bisa lolos hingga ke tingkat nasional. Sebab, persiapan empat sekolah yang dinilai tim LSS sudah sesuai dengan standar lomba. Jelang penilaian para kepala sekolah sudah melakukan uji coba dengan menggelar simulasi di sekolahnya masing-masing. "Semoga saja hasil kerja keras kita semua membuahkan hasil yang maksimal dan membawa harum di tingkat Provinsi Jawa Barat."katanya.
Sementara itu, di hadapan tim penilai Bima Arya mengatakan, pembangunan karakter menjadi salah satu fokus utama dalam pemerintahan Kota Bogor saat ini karena merupakan dasar dari semua program pembangunan di Kota Bogor. “Kami memang sedang fokus pada penguatan karakter karena kami percaya karakter harus jadi prioritas, termasuk karakter pendidikan dan kesehatan," ujar Bima.
Ia menambahkan, pentingnya keseimbangan antara pembangunan prestasi akademis dengan pembangunan karakter, khususnya pada siswa yang merupakan masa usia emas bagi setiap anak.
Itu sebabnya Bima mengajak para orang tua dan tenaga pendidik untuk menyeimbangkan pembangunan karakter dengan mendekatkan anak-anak kepada dunia nyata di tengah perkembangan teknologi yang sulit dibendung seperti saat ini. (ber/ar/els)