METROPOLITAN - Sebuah startup edu-tech dari Jakarta, HarukaEDU telah menerima pendanaan Seri C dari SIG. Pendanaan ini juga melibatkan beberapa investor lain yaitu AppWorks, GDP Venture, Gunung Sewu Kencana and Samator Education. Dengan pendanaan tersebut, HarukaEDU akan serius menjangkau pasar B2B melalui corporate online training platform. Selain itu, HarukaEDU juga memperkuat portal pembelajaran berkelanjutan atau lifelong learning portal bagi individual yang mereka dirikan 2018 lalu, yakni Pintaria.com. HarukaEDU mengawali bisnis ed-tech di Indonesia dengan menawarkan solusi lengkap untuk perguruan tinggi dalam menyelenggarakan perkuliahan online. Hal ini secara langsung telah berhasil meningkatkan partisipasi aktif mahasiswa dan memberikan solusi efektif bagi perguruan tinggi dalam menjalankan perkuliahan online. HarukaEDU kini telah bekerja sama dengan lebih dari 15 mitra perguruan tinggi dalam merancang program kuliah online maupun blended learning. Program ini membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia terhadap pendidikan berkualitas dengan metode belajar yang fleksibel dan biaya terjangkau. Pada akhir 2019 ini HarukaEDU mulai menjangkau pasar B2B melalui platform terbarunya, CorporateEDU. CorporateEDU bisa menjadi solusi bagi perusahaan dan institusi di Indonesia untuk bertransformasi secara digital dalam penyelenggaraan training atau pelatihan karyawan yang selama ini diselenggarakan secara konvensional. “Kami menawarkan teknologi yang mendukung terselenggaranya training di perusahaan dengan kualitas yang sama dengan training tatap muka, tetapi dengan 50 persen lebih efisiensi dari segi waktu dan biaya. Perusahaan mitra kami bisa menghemat ratusan juta rupiah per tahun,” kata CEO HarukaEDU Novistiar Rustandi, kemarin. Pada 2020, HarukaEDU melalui Pintaria.com juga akan berfokus pada program pelatihan vokasional. Komitmen HarukaEDU adalah meningkatkan kemampuan (up-skill) dan pengetahuan generasi milenial Indonesia dalam mempersiapkan diri menghadapi era Revolusi Industri 4.0. “Kami ingin menciptakan sebuah ekosistem belajar berkelanjutan atau life-long learning yang memungkinkan generasi produktif di Indonesia untuk terus mengembangkan diri di setiap tingkatan karier profesional mereka,” lanjut Novistiar. (jpnn/els)