Senin, 22 Desember 2025

Kemis Basa Sunda Didukung  PGRI Kabupaten Bogor Setiap Kamis Siswa Lestarikan Bahasa Sunda

- Selasa, 24 Desember 2019 | 08:44 WIB
PERESMIAN: Bupati Bogor, Ade Yasin, saat meresmikan program ‘Kemis Basa Sunda’, belum lama ini. Setiap siswa harus mempraktikkan Bahasa Sunda setiap Kamis.
PERESMIAN: Bupati Bogor, Ade Yasin, saat meresmikan program ‘Kemis Basa Sunda’, belum lama ini. Setiap siswa harus mempraktikkan Bahasa Sunda setiap Kamis.

METROPOLITAN - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bogor menyambut baik program Kemis Basa Sunda yang digulirkan Bupati Bogor Ade Yasin pada Kamis (19/12). Sebab, hal itu bagian dari pelestarian Bahasa Sunda. Ketua PGRI Kabupaten Bogor, Dadang Suntana, mengatakan, program Kamis Basa Sunda menjadi penguatan muatan lokal mata pelajaran Bahasa Sunda. "Dalam kurikulum muatan lokal (mulok) kan setiap minggu mata pelajaran Bahasa Sunda dipelajari selama dua jam. Dengan program Kamis Basa Sunda ini berarti dorongan semangat agar para siswa siswi mempraktekannya minimal di setiap Kamis," kata Dadang. Dadang berharap, program Kamis Basa Sunda tidak hanya dilakukan di sekolah dan Pemkab Bogor, tetapi juga di lingkungan masyarakat. "Bahasa Sunda adalah bahasa indung masyarakat Kabupaten Bogor sehingga jangan sampai terlupakan dan hilang begitu saja," harapnya. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, program Kamis Basa Sunda adalah sebuah tindakan persuasif dan ajakan kepada warga Kabupaten Bogor untuk melestarikan Bahasa Sunda agar tidak punah. "Jangan sampai Bahasa Sunda ini terlupakan dan punah, hingga saya pun mengajak pelajar, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat untuk menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa pergaulan sehari-hari atau minimal di hari Kamis," ujar Ade. Politisi PPP ini pun meminta program Kamis Basa Sunda bisa disambut baik dan dilanjutkan dengan giat lainnya, seperti lomba pidato Bahasa Sunda, lomba ngabodor, lomba menulis Bahasa Sunda, lomba pupuh, lomba menyanyi lagu Sunda dan lainnya. "Kita tak bisa memaksakan masyarakat dan lainnya untuk ikut melestarikan Bahasa Sunda, dengan adanya lomba ngabodor, lomba menulis Bahasa Sunda, lomba pupuh, lomba menyanyi lagu Sunda dan lainnya maka kita harapkan mereka mencintai bahasa indung ini," pintanya. (ink/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X