METROPOLITAN - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta para pendidik, baik guru maupun dosen, segera meninggalkan cara-cara yang usang. Mereka pun diminta menciptakan metode pembelajaran baru. ”Seluruh lembaga pendidikan sekolah, universitas, termasuk UIN dan madrasah, harus memperbarui kurikulum. Harus membuat tonggak-tonggak pelajaran baru,” katanya. Pembaruan itu, jelasnya, harus dilakukan tak hanya untuk mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga untuk menciptakan kemampuan baru, yaitu hybrid skill. ”Harus punya kompetensi-kompetensi baru. Tidak hanya soft skill tapi juga hybrid skill. Keterampilan teknis dan keterampilan sosial harus berinovasi,” ujarnya. Hal itu, menurut Jokowi, bertujuan mengejar kebutuhan di era digital yang semakin maju. ”Saya sering mengingatkan, dunia sudah berubah. Super cepat. Cara-cara lama yang sudah usang, cara-cara lama cepat usang. Skill-skill baru dan cara-cara baru sangat dibutuhkan saat ini,” jelas mantan wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta itu. Pernyataan Jokowi itu disampaikannya di depan para guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) saat menghadiri pengukuhan Guru Besar Kiai Asep Syaifuddin Chalim di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Asep dikukuhkan sebagai guru besar Ilmu Sosiologi di UIN Sunan Ampel Surabaya. Asep merupakan Ketua Dewan Pembina Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) pendukung Jokowi dalam pilpres 2019, dan juga pendukung Khofifah Indar Parawansa dalam pilgub Jatim 2018 silam. Jokowi menambahkan, Kiai Asep banyak menelurkan karya baik dari pemikiran maupun gerakan pendidikan dalam mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Indonesia. Jokowi pun mencontohkan pemikiran Asep, yakni lewat buku dengan judul ’Aswaja’. Sang presiden menyebut, dari buku itu Kiai Asep membeberkan model pendidikan dalam keluarga melalui penanaman keagamaan yang moderat. Sehingga terhindar dari pemikiran dan kepercayaan ekstremis serta menyimpang. ”Pemikiran kiprah dan karya Kiai Asep membangun umat dan dalam membangun SDM unggul sangat selaras agenda negara pembangunan SDM. Ingin SDM mampu menghadapi tantangan dunia sehingga bisa menjadi motor penggerak dunia,” ujar Jokowi. Selain itu, lanjut Jokowi, langkah Kiai Asep semakin kentara saat mendorong Pergunu dengan teacherpreneur, yakni program usaha guru berbasis kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya. (cn/feb/run)