Minggu, 21 Desember 2025

Program Sekolah dan Organisasi Penggerak Dapat Apresiasi

- Selasa, 10 Maret 2020 | 10:26 WIB

METROPOLITAN - Men-teri Pendidikan dan Kebu-dayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, meluncurkan dua program baru, yaitu Organi-sasi Penggerak dan Sekolah Penggerak. Program Organi-sasi Penggerak akan melibat-kan organisasi masyarakat (ormas) di bidang pendidikan dan bentuk peran masyarakat dalam mendukung kemajuan pendidikan.Rencana Nadiem ini diapre-siasi Pendiri Semua Murid Semua Guru, Najelaa Shihab. Najelaa mengatakan, pelibat-kan organisasi dan komunitas yang peduli terhadap pendi-dikan penting agar inovasi yang dilakukan bisa makin bisa berdampak luas. ”Setiap organisasi dan komu-nitas pendidikan, terutama yang bergerak di bidang pe-ningkatan kualitas guru se-layaknya menyambut program tersebut,” katanya dalam acara Peluncuran Rumah Wi-jaya di Jakarta, belum lama ini. CEO Paragon dan Pendiri Rumah Wijaya, Salman Sub-akat, mengatakan, perlu ada-nya kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Atas dasar itu, dia berinisiatif mendirikan “Rumah Wijaya” sebagai “la-boratorium” keterampilan diri. ”Kami harapkan banyak inovasi di bidang pendidikan yang lahir dari ruang tersebut,” katanya.Najelaa Shihab menamba-hkan, saat ini jaringan komu-nitas pendidikan begitu luas bahkan setidaknya sudah ada 700 komunitas pendidikan. Dari jumlah itu, sekitar 40 yang bergerak di bidang peng-embangan guru, sehingga diharapkan banyak inovasi yang dilakukan komunitas nantinya untuk peng-embangan. “Kami mengajak seluruh organisasi kemasyarakatan yang selama ini berkiprah nyata di bidang pendidikan bergabung mewujudkan Se-kolah Penggerak,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt Dirjen GTK), Supriano. Program Organisasi Peng-gerak diharapkan membantu menginisiasi Sekolah Peng-gerak yang idealnya memi-liki empat komponen. Pertama, kepala sekolah memahami proses pembelajaran siswa dan mampu mengembangkan kemampuan guru dalam mengajar. Kedua, guru berpihak ke-pada anak dan mengajar se-suai tahap perkembangan siswa. Ketiga, siswa menjadi senang belajar, berakhlak mulia, kritis, kreatif dan ko-laboratif (gotong royong). Keempat, terwujudnya Komu-nitas Penggerak yang terdiri dari orang tua, tokoh serta organisasi kemasyarakatan yang diharapkan dapat me-nyokong sekolah meningkat-kan kualitas belajar siswa. “Kemendikbud mendorong hadirnya ribuan Sekolah Peng-gerak yang akan menggerak-kan sekolah lain dalam eko-sistemnya sehingga menjadi penggerak selanjutnya,” te-rangnya. Lalu terkait Rumah Wijaya, Najelaa Shihab menyambut positif karena merupakan salah satu bentuk kolaborasi semua jaringan terutama pada dunia pendidikan yang ingin berinteraksi dengan banyak pihak. Rumah Wijaya ini bisa di-gunakan untuk berbagai ma-cam kegiatan, tergantung kebutuhan komunitas atau organisasi pendidikannya masing-masing. “Bisa men-jadi tempat latihan, buat tem-pat event, tempat kerja, buat meeting dan lain sebagainya tergantung kebutuhannya,” katanya. (tib/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X