Senin, 22 Desember 2025

Kemendikbud: Sejumlah Organisasi Pakai Dana Mandiri

- Jumat, 24 Juli 2020 | 10:50 WIB

METROPOLITAN – Kemen­terian Pendidikan dan Kebu­dayaan (Kemendikbud) men­gatakan bahwa dalam Program Organisasi Penggerak (POP), beberapa organisasi masyara­kat (ormas) yang lolos seleksi menggunakan dana pribadi dan dana pendamping salah satu­nya Tanoto Foundation. Seti­daknya ada tiga skema pembi­ayaan. Selain murni Anggaran Pendapatan dan Belanja Ne­gara (APBN), terdapat skema pembiayaan mandiri dan dana pendamping (matching fund). Matching fund meru­pakan bantuan dana yang diberikan salah satu pihak untuk melengkapi atau mem­perkuat sebuah program. Dalam Program Organisasi Penggerak, peserta melipat­gandakan bantuan dana dari platform yang selama ini telah ditetapkan pemerintah. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemen­dikbud, Iwan Syahril, menje­laskan, pembiayaan POP bisa dilakukan secara mandiri atau berbarengan dengan anggaran yang diberikan pemerintah. “Organisasi bisa menanggung penuh atau sebagian biaya pro­gram yang diajukan,” kata Iwan melalui keterangan resminya, Kamis (23/7). Meski begitu, Kemendikbud tetap mengukur keberhasilan program melalui asesmen dengan tiga instrumen. Pertama, Asesmen Kompe­tensi Minimum dan Survei Karakter (SD/SMP). Kedua, instrumen capaian pertumbu­han dan perkembangan anak (PAUD). Ketiga, pengukuran peningkatan motivasi, peng­etahuan dan praktik mengajar guru dan kepala sekolah. Tak hanya itu, proses seleksi yayasan atau organisasi yang memilih skema pembiayaan mandiri dan matching fund juga dilakukan dengan kriteria yang sama dengan peserta lain yang menerima anggaran ne­gara. “Dengan menggandeng organisasi atau yayasan yang fokus di bidang pendidikan, Kemendikbud ingin mening­katkan kontribusi finansial di bidang yang menyentuh seluruh masyarakat Indonesia,” kata Iwan. Direktur Komunikasi Tanoto Foundation, Haviez Gautama, menyatakan, mereka merupa­kan salah satu organisasi peng­gerak yang menggunakan pembiayaan mandiri. Tanoto Foundation memiliki Program Pintar Penggerak yang diajukan dalam POP. Program tersebut akan didanai mandiri oleh yayasan dengan nilai investasi lebih dari Rp50 miliar untuk periode dua tahun (2020-2022). Sementara itu, Direktur Pro­gram Pendidikan Dasar Ta­noto Foundation, Ari Wido­wati, menambahkan, dalam proses Pendaftaran Organisasi Penggerak, Tanoto Foundation memasukkan pilihan penda­naan secara mandiri, sehingga tidak menerima bantuan dana dari pemerintah dalam men­jalankan program.(*/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X