METROPOLITAN - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjelaskan bahwa permasalahan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dirasakan mayoritas warga satuan pendidikan, yakni internet, segera teratasi. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril, menyebutkan, kendala ini akan menemukan titik terang dalam beberapa minggu ke depan. “Itu kendala yang ada, kami coba mudah-mudahan nanti dalam beberapa minggu ke depan akan ada solusi terkait internet ini, baik untuk guru maupun siswa sehingga bisa membantu kelancaran itu (PJJ, red),” ungkapnya. Meskipun terkendala internet, ini lebih baik ketimbang tidak adanya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Jika itu terjadi, sama saja menelantarkan hak anak atas pendidikan. “Kita melakukan langkah mitigasi (relaksasi penggunaan dana) untuk tetap terjadi pembelajaran. Kita tahu efektivitas tidak akan bisa menggantikan tatap muka, daripada no learning, beberapa masih bisa kita upayakan dengan semua keterbatasan yang ada,” ujarnya. Ia mengatakan, pihaknya tengah membenahi segala hambatan di PJJ. “Kita terus memperbaiki dan internet ini semoga segera dapat jawaban untuk semua guru dan murid di Indonesia,” imbuhnya. Selain itu, Kemendikbud juga telah mengeluarkan kurikulum darurat yang merupakan penyederhanaan berisikan konsep esensial pendidikan. “Kami lihat banyak teman-teman guru yang kesulitan soal kurikulum, karena pandemi ini harus melakukan penyesuaian merasa khawatir. Makanya kita mengeluarkan kurikulum darurat ini,” terang Iwan. (jp/feb/py)